HARIAN DISWAY- Sebanyak 52 narapidana ddari Lapas Kutacane, Aceh, melarikan diri pada Senin 10 maret 2025 sekitar pukul 18.20 WIB.
Para napi kabur dengan melompat pagar dan berlari ke arah jalan raya. Aksi mereka terekam lewat video dari sejumlah warga kemudian tersebar dan viral di media sosial.
"Dari total 52 narapidana yang kabur, sebanyak 16 orang sudah berhasil diamankan dan saat ini ditahan di Mapolres Aceh Tenggara. Sisanya masih dalam proses pencarian," kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Joko Krisdiyanto dalam keterangannya, Selasa 11 Maret 2025.
BACA JUGA:Kronologi 50 Napi Kabur dari Lapas Kutacane, Bobol Pintu dan Jebol Atap saat Jelang Buka Puasa
Para tahanan tersebut diduga kabur dengan membobol dua pintu serta atap penjara.
"Ada tiga pintu dalam kondisi terkunci semua. Dua mereka bobol. Tahanan yang kabur didominasi napi narkoba," kata Kepala Lapas Kelas II B Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara Andi Hasyim pada Selasa 11 Maret 2025.
Sebelum kabur, para tahanan sempat menuntut pengadaan bilik asrama. "Salah satu tuntutan mereka adalah adanya bilik asmara di dalam lapas. Untuk mengadakan hal itu, kewenangan ada di pusat," jelasnya.
BACA JUGA:23 Eks Napi Terorisme di Surabaya Dapat Perhatian Khusus Densus 88 Antiteror, Kenapa?
Pemerintah tengah megusut lebih lanjut terkait peneybab kasus kaburnya para tahanan itu.
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto menyatakan ada dugaan karena persoalan makanan.
"Kita ingin tahu apakah betul masalah makanan yang menjadi penyebab atau masalah yang lain sebagai dampak daripada perilaku petugas dalam layanan," ujar Agus di Kementerian Imipas, Kuningan, Jakarta Selatan, kemarin.
BACA JUGA:Kakanwil Kemenkum Jatim dan Pemprov Siap Berkolaborasi, Ingin Bantu UMKM hingga Ajak Napi Bertani
Agus mengungkapkan adanya informasi mengenai para napi yang kabur usai meminta peningkatan kualitas makanan yang diberikan.
Namun, informasi ini masih didalami lebih lanjut. " Karena yang sementara berkembangan kan karena makan nih. Memang kan ada beberapa klasifikasi di sini, ada yang Rp 18 ribu per hari, ada yang Rp 20 ribu, ada yang Rp 22 ribu," ujarnya.