HARIAN DISWAY - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau instansi pemerintah hingga masyarakat Indonesia untuk melakukan beberapa langkah dalam menghadapi musim kemarau tahun 2025.
"Hal yang kami rekomendasikan dalam menghadapi musim kemarau 2025, BMKG mengimbau kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah, pihak terkait atau institusi terkait dan seluruh masyarakat untuk lebih siap dan antisipatif melalui beberapa langkah seperti berikut," ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati saat Konferensi Pers pada Kamis, 13 Maret 2025.
Beberapa langkah yang dimaksud oleh Dwikorita terbagi dalam lima sektor sebagaimana berikut:
1. Sektor Pertanian atau Pangan
PETANI MENABURKAN PUPUK di areal persawahan Gedangan Sidoarjo.-Boy Slamet-
Antisipasi di sektor ini bisa dengan melakukan penyesuaian jadwal tanam di wilayah yang diprediksi mengalami musim kemarau yang lebih awal atau lebih lambat, serta melakukan pemilihan varietas tahan kekeringan dan optimalisasi pengelolaan air pada wilayah yang diprediksi mengalami musim kemarau di bawah normal (lebih kering).
Sementara wilayah yang diprediksi mengalami musim kemarau lebih basah dapat memanfaatkan curah hujan yang berlebih untuk meningkatkan produktivitas pertanian, balik dalam hal perluasan lahan sawah atau pengintensifikasian penanaman tanaman.
BACA JUGA:Kurangi Risiko Banjir Jabodetabek, BMKG Pastikan Operasi Modifikasi Cuaca Berjalan 24 Jam
2. Sektor Kebencanaan
Kebakaran hutan di Gunung Arjuno-Khofifah Indar Parawansa-
Di musim kemarau semua pihak juga perlu mengantisipasi potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), khususnya di wilayah rawan yang diprediksi akan mengalami musim kemarau dengan curah hujan di bawah normal atau secara klimatologis cenderung memiliki curah hujan yang rendah.
3. Sektor Lingkungan
Ilustrasi Polusi di DKI Jakarta-Candra Pratama-
Yaitu mengantisipasi semakin buruknya kualitas udara, khususnya di kota-kota besar, serta potensi terjadinya gangguan kenyamanan akibat fenomena udara panas dan lembap selama periode musim kemarau.
BACA JUGA:BMKG Prediksi Musim Kemarau 2025 Mulai Bulan Ini, Puncaknya Juni hingga Agustus
4. Sektor Energi
Petugas PLN sedang memastikan area PLTA Rajamandala di Jawa Barat aman dan berjalan sesuai fungsinya. Salah satunya di area Open Channel tempat dimana volume dikontrol terlebih dahulu sebelum menggerakkan turbin.-pln-
Di musim kemarau juga penting untuk melakukan penghematan dan pengelolaan pasokan air secara efisien guna menjaga keberlanjutan operasi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), irigasi, serta kebutuhan air baku, khususnya wilayah yang mengalami musim kemarau di bawah normal atau lebih panjang.
5. Sektor Sumber Daya Air
Puncak kekeringan pada bulan Agustus -September menunjukkan pentingnya sistem pengelolaan sumber daya air melalui embung, situ maupun waduk. Baik dalam penyediaan air minum maupun irigasi pertanian-Kementerian PUPR-