Beberapa kritikus merasa bahwa film ini terjebak dalam kontroversi yang mengelilinginya, yang dapat mengganggu pengalaman menonton. Film ini dianggap sebagai versi yang tidak perlu dari kisah yang sudah ada, dan merasa bahwa upaya untuk memperbarui cerita justru membuatnya kehilangan pesonanya.
Salah satu aspek yang paling banyak dibahas adalah representasi tujuh kurcaci. Beberapa kritikus merasa bahwa penggunaan CGI untuk menggambarkan mereka terasa kurang berhasil dan bahkan sedikit menyeramkan.
BACA JUGA:Sinopsis Mufasa: The Lion King, Ungkap Sejarah Sang Raja Sebelum Simba
BACA JUGA:5 Fakta Menarik Film Mufasa: The Lion King, Ada Kolaborasi Beyonce dan Blue Ivy Carter!
Dalam film animasi asli, tujuh kurcaci dikenal memiliki karakteristik yang jelas dan mudah diingat dengan kepribadian yang berbeda. Namun, dalam versi live action ini, Webb dan Wilson tampaknya berusaha untuk memberikan kedalaman lebih pada karakter-karakter tersebut.
Kata kritikus tentang Snow White: akting bagus, desain kurcaci menyeramkan. -DIsney Studios-
Mereka mencoba untuk menciptakan latar belakang yang lebih kaya, serta interaksi yang lebih kompleks antara kurcaci dan Snow White. Niatnya sih bagus. Tapi hasil akhirnya justru menimbulkan reaksi yang beragam dari penonton dan kritikus.
Amy Nicholson dari Los Angeles Times mencatat, meski desain visual kurcaci menggunakan teknologi CGI canggih, hasilnya terasa tidak alami. Menurut dia, karakter-karakter itu kehilangan daya tarik dan kehangatan yang biasa diasosiasikan dengan mereka.
BACA JUGA:Sinopsis Film Moana 2, Misi Besar Menyatukan Penduduk Oceania
BACA JUGA:7 Fakta Menarik Moana 2, Nyaris Tidak Tayang di Bioskop!
Alih-alih terlihat lucu dan menggemaskan, beberapa kurcaci malah tampak aneh bahkan menyeramkan. "Terutama dalam momen-momen tertentu, ketika ekspresi wajah mereka tidak selaras dengan situasi yang sedang berlangsung," tulis dia.
Secara keseluruhan, Snow White menjadi film yang memicu perdebatan di kalangan kritikus.
Dengan berbagai elemen yang dipuji dan dikritik, film ini menunjukkan bahwa adaptasi dari kisah klasik tidak selalu berjalan mulus, terutama ketika berhadapan dengan harapan dan standar yang tinggi dari penonton.
Selain itu, kontroversi seputar pemilihan pemeran dan pernyataan publik dari para bintang film, seperti Rachel Zegler dan Gal Gadot, turut menambah kompleksitas dalam penerimaan film ini.
Hal itu menunjukkan bahwa film tidak hanya dinilai dari kualitas artistiknya, tetapi juga dari konteks sosial dan politik yang mengelilinginya. Bagaimana? Kamu tertarik untuk menonton Film Disney yang satu ini? (*)
*) Mahasiswi magang prodi Sosiologi Universitas Airlangga