Jangan lupa, validasi perasaan mereka. Hargai setiap usaha kecil mereka untuk dekat dengan Anda, sekecil apapun itu.
3. Komunikasi yang Tenang dan Terbuka
Komunikasi yang tenang membuka ruang untuk saling memahami tanpa tekanan dengan hati, bukan hanya telinga. --Freepik
Hindari komunikasi yang terlalu emosional, agresif, atau menuntut. Seseorang dengan sifat avoidant sering kali merasa kewalahan dengan itu. Apalagi jika dihadapkan dengan tekanan emosional yang tinggi atau konflik yang intens.
BACA JUGA:7 Tanda Red Flag dalam Pertemanan
Mereka mungkin memilih diam, menghindar, atau bahkan memutus komunikasi untuk sementara waktu. Sebagai bentuk perlindungan diri.
Oleh karena itu, penting untuk mengedepankan pendekatan komunikasi yang logis, tenang, dan penuh empati.
Cobalah untuk memahami perspektif mereka tanpa menghakimi. Dan hindari membuat mereka merasa bersalah karena tidak bisa langsung memenuhi kebutuhan emosional Anda.
BACA JUGA:Alasan Psikologis Mengapa Wanita Lebih Ekspresif dalam Berkomunikasi
Ajukan pertanyaan dengan nada lembut dan terbuka. Bukan sebagai interogasi. Melainkan sebagai undangan untuk saling memahami.
Gunakan kalimat-kalimat yang menunjukkan bahwa Anda menghargai kejujuran dan keterbukaan mereka. Namun, tetap menghormati batasan pribadi yang mereka butuhkan.
Dengan komunikasi yang tenang dan jujur, Anda dapat menciptakan ruang yang aman. Tempat aman bagi mereka untuk berbicara.
BACA JUGA:Kenakalan Remaja di Surabaya, Psikolog: Ada Target Psikologis yang Dicari
4. Hindari Konfrontasi Berlebihan
Ketenangan bisa jadi kunci agar hati tetap terhubung dan saling memahami. --Freepik
Menghadapi orang avoidant dengan konfrontasi langsung bisa membuat mereka semakin menjauh. Bahkan menutup diri sepenuhnya.
Mereka cenderung merasa terancam jika situasi berubah menjadi terlalu intens atau emosional. Terutama jika mereka merasa disudutkan.
Konfrontasi yang bernada menyalahkan atau penuh tekanan dapat memicu respons pertahanan yang kuat. Seperti menarik diri, bersikap dingin, atau menghindar sepenuhnya dari percakapan.