Dengan pasangan romantis, ada kemungkinan untuk menghindari tempat-tempat tertentu atau menghapus kenangan di media sosial. Namun dengan sahabat, kenangan cenderung lebih luas.
BACA JUGA:4 Alasan Komunikasi itu Penting dan 5 Cara Membangunnya untuk Menjaga Hubungan Sehat
Mulai dari grup pertemanan yang sama, acara tahunan yang sering dihadiri bersama, hingga kebiasaan sehari-hari yang sulit dilepaskan.
Melihat foto-foto lama atau mendengar lagu yang sering didengar bersama bisa memicu perasaan kehilangan yang mendalam.
5. Proses Move On yang Berbeda
Saat putus cinta, biasanya ada langkah-langkah jelas untuk move on. Seperti memutus kontak atau mencari pasangan baru.
BACA JUGA:Alasan Psikologis Mengapa Wanita Lebih Ekspresif dalam Berkomunikasi
Dalam friendship breakup, situasinya lebih kompleks. Bisa jadi kamu masih harus bertemu dalam lingkungan yang sama, memiliki lingkaran pertemanan yang saling berkaitan, bahkan masih ingin berteman kembali tetapi tidak tahu bagaimana memulainya.
Tidak jarang ada perasaan canggung saat bertemu kembali dengan mantan sahabat. Terutama jika perpisahan terjadi tanpa penjelasan yang jelas.
Bagaimana Menghadapi Friendship Breakup?
Jangan lupa untuk membangun pertemanan dan tetap terbuka dengan orang baru setelah friendship breakup. --iStock
- Izinkan diri untuk berduka: Mengakui perasaan kehilangan adalah langkah pertama dalam proses penyembuhan.
- Evaluasi hubungan: Cobalah memahami apa yang sebenarnya terjadi dan apakah pertemanan itu sehat atau tidak.
- Hindari menyalahkan diri sendiri: Tidak semua persahabatan bisa bertahan seumur hidup, dan itu bukan berarti ada yang salah dengan kamu.
- Temukan support system baru: Berbagi cerita dengan orang lain yang bisa memahami akan membantu dalam proses penyembuhan.
- Fokus pada pertumbuhan pribadi: Gunakan pengalaman itu untuk belajar dan tumbuh. Baik secara emosional maupun sosial.
BACA JUGA:Trust Issue dan Dampaknya ke Kondisi Psikologis
Friendship breakup adalah fenomena yang nyata dan bisa meninggalkan luka mendalam. Meski tidak selalu mendapat perhatian sebesar putus cinta, kehilangan sahabat tetap bisa memengaruhi kesejahteraan emosional seseorang.
Namun, dengan memahami penyebab dan cara menghadapinya, kita bisa lebih siap untuk menyembuhkan diri. Kemudian membangun hubungan yang lebih sehat di masa depan. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Airlangga