Malaysia Open 2025: Baru babak pertama, unggulan Indonesia berguguran. Foto: Jonatan Christie dan Mulyo Handoyo.-Deri Destan-PP PBSI
Anthony misalnya, berhasil merebut gelar juara Asia secara back-to-back pada 2023 dan 2024. Ia juga ciptakan all-Indonesian-final di All England 2024. Ia bahkan mengantar Alwi Farhan menjadi juara dunia junior pada 2023. Kali pertama tunggal putra Indonesia meraih status tersebut.
Sejak ditangani Mulyo Handoyo pada awal tahun ini, baik Jonatan maupun Anthony gagal bersinar. Hasil terbaik Jonatan adalah runner-up Indonesia Masters 2025.
BACA JUGA:Jonatan Christie Melaju ke 16 Besar Kejuaraan Asia 2025, Dua Kali Kalahkan Koki Watanabe
BACA JUGA:Jonatan Christie dan Fajar/Rian Tumbang di 16 Besar All England 2025 bakal Muncul Juara Baru
Sedangkan Anthony, karena bergelut dengan cedera, hanya ikut Malaysia Open 2025, dan terhenti pada babak pertama.
Ihsan Maulana Mustofa Comeback
Mulyo Handoyo mundur dari pelatih tunggal putra, Indra Wijaya dan Ihsan Maulana Mustofa promosi. Foto: Ihsan Maulana Mustofa saat masih aktif sebagai pemain.-PB Djarum-
Sementara itu, Indra Wijaya naik jabatan. Ia sebelumnya menjabat sebagai pelatih tunggal putra pratama. Dalam menangani tunggal putra utama, Indra akan dibantu oleh asisten pelatih Marleve Mainaky.
Perubahan itu membuat kekosongan di tunggal putra pratama. Oleh karena itu, PBSI menunjuk Wimpie Mahardika sebagai pelatih tunggal putra pratama. PBSI juga mempromosikan Ihsan Maulana Mustofa sebagai asisten pelatih.
Ihsan merupakan mantan tunggal putra Indonesia era 2000-an. Ia menjadi salah seorang pahlawan Indonesia dalam SEA Games 2015 dan 2017. Dan disebut-sebut sebagai bintang masa depan Indonesia, sebelum Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting moncer.
BACA JUGA:Indonesia Masters 2025: Jonatan Christie ke Final Lagi Setelah Dua Tahun
BACA JUGA:Jonatan Christie Melaju ke Perempat Final Indonesia Masters 2025
Latar belakang sebagai pemain tunggal putra itu yang membuat PBSI merekrut Ihsan ke pelatnas. Ihsan pensiun pada 2019 dan meneruskan karier sebagai pelatih di PB Djarum, klub asalnya.
"Kami juga mempunyai kebutuhan untuk asisten pelatih yang juga bisa turun langsung ke lapangan," imbuh Eng Hian dalam keterangan resminya.
Rotasi tersebut berdampak pada susunan pelatih tunggal putri. Sebab, Wimpie sebelumnya menjadi kepala pelatih tunggal putri pratama. Jabatan itu kemudian digantikan oleh Herli Djaenudin, yang kini kembali ke sektor tunggal putri.
"Melihat kebutuhan tim, maka kami memutuskan melakukan rotasi. Kami berharap dengan rotasi ini prestasi di sektor tunggal putra dan putri pratama bisa lebih baik lagi," ujar Eng Hian. (*)