Novel ini mengeksplorasi dinamika hubungan yang tidak biasa dan kompleks di New York City. Mellors menggambarkan dengan tajam bagaimana cinta dan keterikatan dapat terbentuk di antara orang-orang yang sangat berbeda.
Buku ini mengisahkan tentang dua orang dari latar belakang berbeda. Meski keduanya dipenuhi ketidaksempurnaan, hubungan yang terjalin di antara mereka menghadirkan pelajaran tentang penerimaan diri, pengorbanan, dan bagaimana cinta dapat tumbuh bahkan dalam kondisi yang jauh dari kata ideal.
BACA JUGA: 5 Kebiasaan Membaca yang Bisa Merusak Buku
Cleopatra and Frankenstein memberikan pandangan yang realistis tentang cinta dan hubungan yang rumit, serta bagaimana kedua individu yang berbeda bisa saling belajar dan tumbuh bersama.
Membaca buku-buku ini rasanya seperti duduk bersama teman lama yang bilang, “nggak apa-apa kok kalau kamu belum tahu arah hidupmu sekarang.”
Lewat cerita-cerita tentang cinta, self-discovery, kesepian, dan harapan, kita diingatkan bahwa usia 20-an memang bukan tentang sudah tahu segalanya.
BACA JUGA: 5 Tips Menata Buku ala Marie Kondo
Namun bagaimana kita berani meraba, mencoba, dan menerima bahwa kebingungan pun adalah bagian dari tumbuh. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Negeri Surabaya