Hal-Hal yang Baru Kita Sadari Setelah Usia 20-an

Hal-Hal yang Baru Kita Sadari Setelah Usia 20-an

Memasuki usia 20-an berarti banyak pelajaran datang tanpa aba-aba, dari soal pertemanan hingga cara mencintai diri sendiri.--Getty Images Signature

HARIAN DISWAY - Usia 20-an sering disebut sebagai dekade penuh pencarian: pencarian jati diri, arah hidup, dan makna kebahagiaan. Namun, tidak sedikit hal yang baru benar-benar terasa nyata setelah kita menjalaninya sendiri. 

Seiring bertambahnya usia, banyak pelajaran hidup yang sebelumnya hanya terdengar teoritis, kini terasa begitu relevan. Berikut beberapa hal yang mulai kita sadari saat memasuki usia 20-an.

1. Menjadi Dewasa Tidak Memiliki Panduan Pasti

Transisi menuju kedewasaan ternyata tidak datang dalam satu momen tertentu atau pencapaian besar. Tidak ada satu titik yang menandai bahwa seseorang telah resmi menjadi dewasa

BACA JUGA: 3 Hal yang Mungkin Terjadi saat Anda Jatuh Cinta di Usia 20-an

Justru kedewasaan terbentuk dari proses terus-menerus: membuat keputusan, menghadapi konsekuensi, dan bertanggung jawab atas hidup sendiri.

Tidak ada panduan baku. Kebanyakan orang hanya berimprovisasi, belajar dari pengalaman, dan terus menyesuaikan diri.

2. Pengeluaran Cepat Habis dan Nilai Uang Jadi Lebih Penting


Saat mulai cari nafkah sendiri, uang terasa cepat habis dan jadi lebih bijak dalam belanja.--doucefleur

Saat mulai menghasilkan uang sendiri, kita juga mulai sadar betapa cepatnya uang dapat habis. Terutama karena hal-hal yang sebelumnya tidak terlalu dipikirkan. Seperti listrik, pulsa, kebutuhan kesehatan, dan transportasi.

Konsep "value for money" menjadi penting. Bukan sekadar berapa banyak yang dibelanjakan, tapi seberapa besar manfaat dan kebutuhannya.

BACA JUGA: Merasa Kehidupan Stuck di Usia 20-an, Anda Tidak Sendiri

3. Kesehatan Mental Sama Pentingnya dengan Kesehatan Fisik

Jika dulu kesehatan hanya dikaitkan dengan tubuh yang tidak sakit, kini pemahaman mulai meluas. Overthinking, burnout, atau kurangnya batasan pribadi ternyata juga bisa menguras energi dan produktivitas.

Menjaga kesehatan mental kini dilihat sebagai kebutuhan esensial, layaknya menjaga kesehatan fisik.

4. Lingkaran Pertemanan Mengecil dan Itu Tidak Masalah


Tak semua teman bertahan, tapi pertemanan yang tersisa seringkali lebih tulus dan mendalam.--Getty Images Signature

Usia tersebut membuat kita menyadari bahwa tidak semua pertemanan akan bertahan. Namun, itu bukan berarti kita kehilangan teman, hanya menjadi lebih selektif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: