Rumah Gemah Ripah dan Upaya Menumbuhkan Budaya Apresiasi

Rabu 16-04-2025,12:30 WIB
Reporter : Gunawan Muhamad
Editor : Heti Palestina Yunani

RGR memilih membebankan biaya produksi pentas pada penggemar dan kreativitas tim dalam mengelola Bojakrama Press Keinginan pihak sponsor tak jarang akan berdampak pada pembatasan kreativitas promotor, seperti dalam hal pemilihan para penampil.

Sering kali sponsor hanya ingin penampil yang memiliki basis penggemar yang banyak. Karena dengan itu pihak sponsor akan mendapati modalnya kembali. Hal ini berdampak pada sedikit ruang bagi talenta baru untuk tampil dalam pentas.

BACA JUGA: Kronologi Penetapan Pegawai PT Wilmar Group Jadi Tersangka Baru Kasus Suap CPO

Dengan skema ekonomi alternatif yang diusung oleh RGR, kini para penggemarlah yang akan menentukan arah dan keberlanjutan sebuah kolektif. Para penggemar tidak sebagai komoditas yang hanya dimanfaatkan nilai ekonominya, melainkan mitra yang setara dalam membuat sebuah pentas.

Dengan adanya RGR dan kemandiriannya mengelola pentas, Surabaya diharapkan bisa menjadi awal dari mewabahnya kesadaran bahwa memang idealnya demikian: no ticket no show.

RGR dengan Bojakrama Press-nya berhasil menjadi model bisnis yang layak untuk diduplikasi oleh kolektif-kolektif yang lain, baik di dalam kota maupun di luar kota.

BACA JUGA: Dana PIP Mulai Cair April, Ini Cara Cek NISN Penerima dan Besarannya!

Berbanggalah kita sebagai salah satu penggemar yang turut serta berkontribusi dalam kesadaran budaya apresiasi musik di Surabaya. (*)


Gunawan Muhamad--

*) Mahasiswa  Magister Kajian Sastra dan Budaya, Universitas Airlangga

Kategori :