RAGAM PERLAWANAN INTERNASIONAL
Dalam menghadapi kebijakan tarif perdagangan yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump pada 2025, Kanada, Uni Eropa, dan Meksiko telah mengambil langkah-langkah strategis untuk melindungi ekonomi mereka.
Mereka tidak hanya bersikap defensif, tetapi juga aktif mencari solusi alternatif untuk memperkuat posisi ekonomi mereka di tengah ketidakpastian global.
Kanada segera merespons dengan memberlakukan tarif balasan terhadap produk-produk AS, termasuk barang konsumen dan produk pertanian. Langkah itu bertujuan melindungi industri lokal dan mencegah dampak negatif pada perekonomian.
BACA JUGA:Pemerintahan Prabowo Tidak Bisa Langsung Kerja
BACA JUGA:Asta Brata untuk El Senor Presidente Prabowo Subianto
Selain itu, Kanada berfokus pada diversifikasi pasar ekspor dan mendorong investasi asing untuk meningkatkan daya saing industri domestik.
Sementara itu, Uni Eropa memberikan respons tegas terhadap kebijakan tarif Trump. Mereka mengajukan keluhan resmi ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan mempersiapkan langkah-langkah balasan dengan menerapkan tarif pada produk asal AS seperti mobil, bourbon, dan produk pertanian.
Para pemimpin Uni Eropa menekankan pentingnya menjaga integritas pasar global dan menolak praktik perdagangan yang tidak adil. Upaya mereka juga mencakup memperkuat kerja sama dengan negara-negara mitra di luar AS untuk membangun aliansi perdagangan yang lebih solid.
BACA JUGA:Selamat Bekerja, Presiden Prabowo!
BACA JUGA:Optimisme Kebijakan Ekonomi Kabinet Prabowo-Gibran
Meksiko mengambil pendekatan serupa dengan memberlakukan tarif balasan terhadap produk-produk AS seperti daging sapi, keju, dan buah-buahan. Meksiko berusaha memperkuat hubungan perdagangan dengan negara-negara Amerika Latin lainnya serta mencari peluang baru di pasar Asia dan Eropa.
Dengan langkah itu, Meksiko berkomitmen untuk menjaga stabilitas ekonomi domestik sambil tetap proaktif dalam negosiasi perdagangan internasional.
AGENDA KE DEPAN
Dalam menghadapi tantangan global yang makin kompleks, Indonesia perlu menetapkan agenda yang jelas untuk mengurangi ketergantungan pada produk impor, terutama dari AS dan Tiongkok.
BACA JUGA:Enam Jam di Hambalang; Catatan dari Pertemuan Prabowo dan Pimpinan Media