Prabowo: Kita Harus Mandiri Menghadapi Politik Tarif Trump

Kamis 17-04-2025,10:10 WIB
Oleh: Yayan Sakti Suryandaru*

BACA JUGA:Impor Bebas ala Prabowo

Selama era Jokowi, pemerintah cenderung mendekatkan diri kepada Tiongkok melalui berbagai kerja sama. Termasuk proyek Woosh dan penggunaan tenaga kerja dari Tiongkok. Namun, situasi saat ini menuntut perubahan arah yang lebih mandiri dan berkelanjutan.

Salah satu langkah strategis adalah membangun aliansi dengan negara-negara periphery untuk mengantisipasi kekuatan negara-negara pusat. 

Mengacu pada teori sistem dunia (Immanuel Wallerstein) dan teori ketergantungan (Fernando Henrique Cardoso), Indonesia perlu memperkuat hubungan perdagangan dengan negara-negara di kawasan ASEAN, Timur Tengah, dan Afrika. 

BACA JUGA:Prabowo Adalah (Bukan) Kita

BACA JUGA:Pak Harto, Prabowo, dan Para Taipan

Diversifikasi pasar itu tidak hanya akan mengurangi risiko ketergantungan, tetapi juga membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, sangat penting untuk mengurangi gaya hidup hedonis di kalangan pejabat publik. Kasus Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang menggunakan jet pribadi untuk perjalanan pribadi menunjukkan perlunya perubahan sikap dalam pengelolaan anggaran publik. 

Meski Sekjen Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Anggawira menegaskan bahwa penggunaan jet pribadi tersebut dibiayai dana pribadi dan bukan dari anggaran negara, Bahlil melakukan perjalanan tersebut untuk bersilaturahmi ke kampung halamannya di Fakfak, Papua Barat, dan menghadiri pernikahan stafnya di Maluku. 

BACA JUGA:Jejak Soemitro Djojohadikoesoemo, Langkah Prabowo Subianto

BACA JUGA:100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran

Namun, penggunaan jet pribadi dalam konteks itu tetap dianggap tidak sensitif terhadap kondisi masyarakat yang sedang berjuang menghadapi tantangan ekonomi.

Kasus lain yang juga mencolok adalah perjalanan Lucky Hakim. Bupati Indramayu tersebut berlibur ke Jepang saat libur Lebaran 2025. Perilaku hedonis seperti itu mencerminkan ketidakpekaan pejabat terhadap keadaan rakyat yang membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah. 

Selain itu, beberapa pejabat dan istri pejabat masih terlihat menjalani gaya hidup mewah. Misalnya, berlibur di resor mahal dan memamerkan barang-barang mewah di media sosial. 

Mengurangi gaya hidup hedonis dan meningkatkan kesadaran akan tanggung jawab sosial akan menjadi langkah penting dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi semua.

Terakhir, pemerintahan Prabowo-Gibran perlu menekankan skala prioritas pada rencana pembangunan yang telah ditetapkan. Fokus pada peningkatan daya saing produk domestik melalui inovasi dan efisiensi produksi sangat penting agar Indonesia dapat bersaing di pasar internasional. 

Kategori :