100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran
ILUSTRASI 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
PERINGATAN 100 hari dalam tradisi Jawa ditandai dengan ”selametan” untuk mendoakan kerabat yang sudah meninggal selama 100 hari. Dalam tradisi politik, 100 hari menjadi momentum evaluasi kinerja sebuah pemerintahan. Seratus hari dianggap sebagai cermin pertama berhasil atau tidaknya sebuah pemerintahan.
Pemerintahan Prabowo-Gibran genap 100 hari pada Selasa, 28 Januari 2025. Momentum itu ditandai dengan munculnya beberapa hasil survei yang dilakukan beberapa lembaga. Ada tiga survei yang muncul dan ketiga-tiganya menyimpulkan bahwa rakyat sangat puas dengan kinerja Prabowo.
Tiga perusahaan survei itu adalah Indikator Politik Indonesia, Litbang Kompas, dan Lembaga Survei Nasional (LSN). Litbang Kompas menyatakan 80,9 persen responden puas terhadap kinerja pemerintah.
BACA JUGA:100 Hari Kerja Prabowo – Gibran Rangkul Kepuasan Masyarakat
BACA JUGA:Inilah Hasil 100 Hari Kerja Bidang Tindak Pidana Umum Kejaksaan Agung
Indikator Politik Indonesia mengungkapkan, sebanyak 79,3 persen responden menyatakan puas kepada pemerintahan Prabowo-Gibran.
Alasan utama masyarakat puas dengan kinerja Prabowo adalah sikap tegas, wibawa, berani, dan bijaksana (18,9 persen), pemberantasan korupsi yang berjalan baik (18 persen), kinerjanya bagus (12,8 persen), realisasi program kerja yang mulai dirasakan (9,2 persen), termasuk bantuan makanan bergizi gratis (5,7 persen).
Sementara itu, penelitian Lembaga Survei Nasional (LSN) mengungkapkan tingkat kepuasan publik yang lebih besar, yaitu 87,5 persen. Hanya 12,5 persen yang menyatakan tidak puas.
BACA JUGA:100 Hari Jadi Menteri, AHY Andalkan Sertifikasi Tanah Elektronik
BACA JUGA: Harta Karun Bersejarah Gaza Musnah dalam 100 Hari Konflik
Angka kepuasan yang diungkapkan tiga perusahaan survei itu jauh melebihi jumlah pemilih Prabowo-Gibran pada pemilihan presiden Februari 2024 yang hanya 56 persen.
Kita boleh saja berdebat mengenai hasil sebuah survei. Tetapi, perusahaan survei selalu punya alasan yang disebut ilmiah untuk mempertahankan hasil surveinya. Perusahaan survei itu selalu siap memaparkan metodoolgi survei yang sudah memenuhi standar ilmiah.
Survei lain yang dilakukan Center of Economic and Law Studies (Celios) memunculkan kesimpulan yang berbalik 180 derajat. Celios memberikan rapor merah kepada Prabowo-Gibran. Prabowo hanya mendapatkan nilai 5 dari 10 dan Gibran hanya mendapatkan nilai 3 dari 10.
BACA JUGA:100 Hari di Titik Nol: Doa Bersama Tragedi Kanjuruhan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: