100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran

Makan bergizi gratis (MBG) yang menjadi program unggulan Prabowo-Gibran masih kocar-kacir. Perencanaan yang tidak optimal akhirnya memunculkan usulan-usulan yang aneh. Ada yang mengusulkan uang zakat dipakai untuk MBG. 

Bahkan, ada yang minta supaya uang cukai rokok dipakai untuk MBG. Lebih unik lagi, ada yang mengusulkan serangga dan belalang disajikan sebagai menu MBG. Tak heran kalau kemudian MBG dipelesetkan menjadi ”makan belalang gratis”.

Kasus pagar laut 30 kilometer diselesaikan secara lipstik dengan memecat pejabat kelas teri dan tidak berani mengungkap aktor kelas kakap. Pembongkaran dan pemecatan itu mungkin memuaskan rakyat, tapi sama sekali tidak menyelesaikan masalah.

Prabowo terlihat masih maju mundur untuk melepaskan diri dari bayang-bayang Jokowi. Beda dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang langsung mengeluarkan ratusan executive order alias keppres pada hari pertama setelah pelantikan. Keppres itu membatalkan keputusan yang diteken Presiden Joe Biden.

Seratus hari Prabowo masih belum gas pol, masih celingak-celinguk ke kiri dan ke kanan mencari jalan yang aman. Sementara itu, Jokowi sambil senyam-senyum mengawasi dari Solo. (*)

*) Dhimam Abror Djuraid adalah ketua Dewan Pakar PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Pusat dan pengajar ilmu komunikasi Unitomo, Surabaya.

 

Sumber: