Pak Harto, Prabowo, dan Para Taipan

ILUSTRASI Pak Harto, Prabowo, dan Para Taipan.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
PRESIDEN Prabowo Subianto mengundang para taipan ke Istana Merdeka. Berturut-turut selama dua hari, Kamis (6 Maret 2025) dan Jumat (7 Maret 2025). Para taipan yang diundang itu selama ini terkenal dengan sebutan ”Sembilan Naga”.
Di antara mereka ada Sugianto Kusuma alias Aguan yang selama ini disebut-sebut sebagai kepala naga. Ada juga Anthony Salim, generasi kedua taipan Indonesia, ahli waris kerajaan bisnis ayahnya yang legendaris Liem Sioe Liong. Dari kalangan pribumi ada Haji Isam yang diundang audisi pada hari kedua.
Berbagai spekulasi bermunculan mengenai isi pertemuan itu. Kabar yang dirilis oleh istana menyebutkan bahwa Presiden Prabowo menjelaskan berbagai program strategis nasional. Salah satunya adalah (apalagi, kalau bukan) program Makan Bergizi Gratis.
BACA JUGA:Jokowi, The Next Level Soeharto
BACA JUGA:The Little Soeharto
Pola yang sama dilakukan Jokowi di pengujung masa jabatannya. Jokowi mengundang para taipan itu ke IKN. Tujuannya, merayu mereka supaya mau berinvestasi di IKN. Ternyata isi pertemuan itu dibocorkan Aguan kepada majalah Tempo.
Muncul tudingan bahwa Jokowi melakukan politik ijon. Aguan dan kawan-kawan berinvestasi di IKN, dan sebagai imbalannya, ia mendapat proyek PSN (proyek strategis nasional).
Pertemuan Prabowo dengan para taipan adalah hal yang biasa. Di Amerika Serikat (AS) pun Presiden Donald Trump banyak mengandalkan para taipan untuk mendukung programnya. Salah satu pengusaha yang menjadi andalan Trump ialah Elon Musk, pemilik pabrik mobil listrik Tesla, perusahaan luar angkasa SpaceX, dan pemilik X (Twitter).
BACA JUGA:Jejak Soemitro Djojohadikoesoemo, Langkah Prabowo Subianto
BACA JUGA:100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran
Selama masa kampanye pilpres, Elon Musk menjadi pendukung fanatik Trump. Dia mengerahkan semua jaringannya untuk memenangkan Trump. Musk juga menyumbangkan banyak uang untuk kemenangan Trump.
Setelah Trump menang, Elon Musk mendapat ganjaran besar. Ia berada di kursi VVIP saat pelantikan Trump menjadi presiden. Musk mendapat jabatan sangat penting di pemerintahan Trump. Ia ditugasi menjadi pelaksana program efisiensi di pemerintahan.
Di Indonesia hubungan pengusaha dengan politik sudah menjadi hal yang lumrah. Politik di Indonesia sangat high-cost, ’biaya tinggi’. Tidak ada kontestasi politik yang tidak membutuhkan biaya tinggi.
BACA JUGA:Prabowo di Antara Jokowi dan Megawati
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: