Prabowo di Antara Jokowi dan Megawati

Prabowo di Antara Jokowi dan Megawati

ILUSTRASI Prabowo di Antara Jokowi dan Megawati.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

SUHU PERSETERUAN Jokowi vs PDIP makin tinggi. Gajah vs gajah. Yang bisa meredamnya harus sekelas gajah juga.

Jokowi dan Megawati sama kuat. Jokowi yang baru lengser dari istana masih memiliki jaringan kuat di lingkar kekuasaan. Namun, ingat, PDIP adalah partai peraih suara terbanyak di parlemen.

Banyak yang meyakini, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menjadi tersangka di KPK dalam kasus Harun Masiku merupakan buntut perseteruan itu. Seolah-olah seperti berbalas pantun, itu setelah Megawati memecat Jokowi, Gibran, dan Bobby dari PDIP secara terbuka. 

BACA JUGA:Presiden Prabowo Ajak Negara D-8 Saling Bersatu Bela Palestina

BACA JUGA:PDIP soal PPN 12 Persen: Bermula dari UU Inisiatif Rezim Jokowi

BACA JUGA:Respons Pramono Soal Megawati Kritik Anggaran Program Makan Bergizi Gratis

Gajah yang bisa meredakan perseteruan dua gajah itu adalah Presiden Prabowo Subianto. Istilah gajah di sini hanya untuk menunjukkan tiga tokoh itu sangat berpengaruh. 

Prabowo memiliki utang budi, baik kepada Jokowi maupun Megawati. Sama besar, jasa presiden ke-5 (Mega) dan presiden ke-7 (Jokowi) kepada presiden ke-8 . 

Saat Mega menjabat presiden, dialah yang mengajak Prabowo pulang ke Indonesia. Kala itu Prabowo terkatung-katung di Jordania. Menjadi stateless. Setelah diberhentikan dari TNI. 

BACA JUGA:NasDem Buka Pintu untuk Jokowi, Janjikan Jabatan Strategis

BACA JUGA:Bicara di KTT D-8 Summit kairo, Prabowo Dorong Kolaborasi Sumber Daya Maritim Antar Negara

BACA JUGA:Megawati Singgung Polri Rekayasa Kasus Sambo hingga Cawe-cawe Pemilu

Dalam sebuah acara di Istana Negara lima tahun lalu (13 Desember 2019), Mega menceritakan bagaimana dirinya saat menjadi presiden membawa Prabowo pulang ke tanah air. ”Saya marah sebagai presiden. Siapa yang buang beliau (Prabowo) sebagai stateless. Saya marah kepada menlu. Saya marah kepada panglima. Apa pun juga beliau itu manusia Indonesia.”

Jaminan Mega yang membuat Prabowo bisa pulang ke tanah air. Anak Prof Soemitro Djohohadikusumo itu pun mendirikan Partai Gerindra. Bahkan, pada Pilpres 2009, Mega-Prabowo maju sebagai paslon. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: