Refleksi Paskah 2025 dan Tahun Yubileum, Kardinal Suharyo Serukan Keberpihakan Pada yang Lemah dan Miskin

Minggu 20-04-2025,10:38 WIB
Reporter : Aiska Safna Fitri*
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY – Perayaan Paskah 2025 menjadi momen istimewa bagi umat Katolik, karena bertepatan dengan Tahun Yubileum yang mengusung tema Peziarah Pengharapan. 

Dalam pesan sebuah resmi pada Minggu, 20 April 2025, Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo berharap agar paskah tahun ini menjadi refleksi dan aktualisasi iman yang mendalam. Sekaligus memberikan inspirasi dan solusi nyata dalam menghadapi tantangan kehidupan umat di tengah situasi sosial ekonomi dan politik yang menantang.

“Termasuk di dalamnya nilai–nilai kemanusiaan, kesetaraan, keadilan dan keberpihakan seluruh komponen Gereja,” ujar Kardinal Suharyo dalam pesan resminya.

Pesan Paskah kali ini yaitu menekankan pentingnya kepedulian terhadap saudara yang lemah dan miskin. 

BACA JUGA:Pesan Paskah Gereja Hati Kudus Yesus Katedral Surabaya, Penuh Makna di Tahun Yubelium

BACA JUGA:Melangkah di Jalan Salib: Sejarah, Simbol, dan Makna Paskah

Kardinal Suharyo mengatakan bahwa iman yang bertumbuh adalah iman yang tidak hanya ada dalam doa dan ibadah, tetapi juga terwujud dalam aksi nyata dan kepedulian terhadap sesama dan dapat memaknai konteks politik, sosial, dan ekonomi sebagai bahan dari aktualisasi diri.

Dalam refleksi Injil Lukas (Luk 6:39-45), umat diajak untuk mawas diri, tidak cepat menghakimi, serta berupaya menghasilkan buah yang baik dari hati yang penuh kasih. 


Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo

Sementara dalam Misa Kamis Putih melalui pesan Injil terdapat pesan tentang pelayanan yang ditegaskan melalui tindakan Yesus membasuh kaki para murid. Aksi itu memberikan teladan bahwa inti dari kepemimpinan adalah melayani.

Kardinal Suharyo atas nama keuskupan Jakarta juga menyampaikan apresiasi kepada para pemimpin bangsa dan aparat keamanan atas upaya menjaga ketertiban, sehingga Paskah dapat dirayakan secara aman dan khidmat. 

BACA JUGA:15 Ucapan Paskah 2025 yang Penuh Makna untuk Keluarga dan Sahabat Tercinta

Namun, Kardinal Suharyo berpendapat bahwa perayaan Paskah tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya yang penuh harapan pasca Pemilu 2024, suasana Paskah 2025 justru diwarnai dengan kondisi politik yang tidak cukup menyenangkan.

“Ada banyak protes yang terjadi dan kekhawatiran di masyarakat,” kata Kardinal Suharyo.

Banyak masyarakat yang melakukan protes karena kebijakan yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat. Gereja pun menyerukan pentingnya memperkuat demokrasi serta perlindungan hak-hak sipil seperti kebebasan berpendapat dan berkumpul.

Kategori :