Ajaran patriarki yang mengharuskan laki-laki untuk menjadi kuat dapat menjadi bumerang. Lelaki tidak harus menjadi "keras" agar dianggap lelaki.
Tunjukkan kepada mereka bahwa lelaki bisa menjadi penyayang, bertanggung jawab, dan penuh rasa hormat.
Hindari berkata "Namanya juga laki-laki" ketika ia melakukan kesalahan. Karena hal itu hanya memperkuat pemikiran bahwa laki-laki tidak bisa mengontrol dirinya sendiri. Itu yang sesungguhnya berbahaya bagi orang di sekitarnya.
BACA JUGA:Child Grooming dan Pelecehan Seksual: Pentingnya Kewaspadaan Orang Tua Terhadap Anak
Untuk mencegah kekerasan seksual, dibutuhkan kerjasama dari kedua belah pihak. Bukan hanya perempuan yang menjaga diri. Namun juga laki-laki harus bisa mengontrol dirinya. Narasi Protect and Educate Our Children. Itulah yang diperlukan. (*)
*) Mahasiswi magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Negeri Surabaya.