HARIAN DISWAY - Kampanye tentang cara mencegah kekerasan seksual sering kali berfokus pada perempuan. Itu dilakukan agar mereka bisa melindungi dan mencegah terjadinya kekerasan tersebut.
Perempuan seringkali menjadi korban kekerasan seksual karena mereka dianggap sebagai target yang mudah.
Tidak peduli apakah mereka berpakaian tertutup atau terbuka, anak-anak atau dewasa, potensi kekerasan seksual selalu mengintai mereka.
BACA JUGA:Kekerasan Seksual terhadap Perempuan: Suara yang Sering Dibungkam
Tugas mencegah kekerasan seksual dilimpahkan kepada perempuan. Sehingga mereka harus pandai-pandai menjaga diri.
Muncullah slogan Protect your Daughter yang artinya "Lindungi anak perempuanmu". Tetapi, apakah hal itu cukup?
Narasi Protect Your Daughter
Perempuan diajarkan untuk selalu waspada. Hal itu sudah lama menjadi mindset banyak orang tua di luar sana.
BACA JUGA:Dokter Residen UNPAD Ditahan Kasus Kekerasan Seksual
Mereka mengajarkan putri mereka untuk tidak pulang larut malam. Dan jangan "mengundang" lelaki dengan pakaian yang terlalu terbuka maupun keramahan yang berlebihan.
Semua itu didasari dengan maksud yang benar. Supaya putri mereka terhindar dari perbuatan keji. Namun, metode itu secara tidak sadar meletakkan semua tanggung jawab pada korban. Korban yang sering kali jauh lebih lemah daripada pelaku kekerasan itu sendiri.
BACA JUGA:UGM Bentuk Tim Disiplin Buntut Kekerasan Seksual Guru Besar Farmasi
Perempuan jauh lebih lemah fisiknya daripada laki-laki.--freepik.com
Pentingnya Narasi Educate Your Son
Mendidik anak laki-laki adalah salah satu aspek krusial yang terlupakan dalam upaya mencegah kekerasan seksual.
Masih banyak anak laki-laki yang tumbuh tanpa edukasi mengenai batasan, respek, dan empati terhadap orang lain.
BACA JUGA:Fenomena Femisida, Kekerasan Gender Ekstrem yang Terus Terulang