Mengapa Banyak Orang Lebih Takut Memulai daripada Menghadapi Kegagalan?

Kamis 15-05-2025,15:00 WIB
Reporter : Adinda Septia Salsabillah*
Editor : Heti Palestina Yunani

HARIAN DISWAY - Saat ini, tak sedikit orang merasa berat memulai sesuatu yang baru, entah itu proyek pribadi, pekerjaan, atau bahkan sekadar perubahan kecil dalam rutinitas.

Mereka bukan tidak punya kemampuan, tapi ada rasa waswas yang sulit dijelaskan. Langkah pertama sering terasa jauh lebih berat daripada langkah selanjutnya. Ketakutan ini banyak dipengaruhi oleh bayangan yang tercipta di kepala sendiri.

Kita membayangkan hal-hal yang belum tentu terjadi, seperti kegagalan, penilaian negatif, atau ketidakmampuan diri. Padahal, semua itu belum terjadi, namun rasanya sudah seperti beban nyata yang menghalangi langkah kita untuk berkembang.

BACA JUGA: Alasan Overthinking Sering Terjadi di Malam Hari

Orang juga cenderung ingin hasil yang pasti dari apa yang mereka mulai. Harapan akan kepastian inilah yang akan membuat mereka terlalu fokus pada hasil akhir, bukan pada prosesnya.

Saat tidak yakin akan sukses, seseorang akan lebih mudah memilih tidak mulai sama sekali daripada berhadapan dengan sebuah ketidakpastian. Lingkungan yang ada sekitar kita juga mempunyai peran yang cukup besar.

Tekanan sosial, komentar orang lain, dan perbandingan dengan pencapaian orang sering kali memperburuk rasa ragu. Bukan hanya takut gagal, tapi juga takut terlihat gagal di mata orang lain. Padahal, belum tentu orang lain memperhatikan kita sedalam itu.

BACA JUGA: Kebiasaan Tidur dengan Lampu Menyala, Mengapa Masih Banyak Dilakukan?

Selain itu, banyak yang merasa mereka harus benar-benar siap sebelum memulai. Mereka menunggu waktu yang pas, kondisi ideal, atau ilmu yang cukup. Sayangnya, waktu yang sempurna itu sering kali tak kujung datang karena selalu ada alasan baru untuk menunda hal baru yang sebenernya ingin kita lakukan.


Takut kehilangan kendari dalam memulai hal baru merupakan hal yang wajar yang terpenting usaha yang telah dilakukan. -Freepik-Pinterest

Selain itu, ada juga perasaan takut kehilangan kendali. Saat memulai sesuatu yang baru, ada banyak hal yang kemungkinan tidak bisa diprediksi. Ketidakpastian ini bisa terasa seperti risiko besar, apalagi bagi mereka yang terbiasa dengan zona nyaman.

Maka, bersikap diam akan dianggap lebih aman daripada harus memulai sesuatu. Menariknya, mereka yang sudah pernah gagal justru lebih tenang ketika ingin mencoba lagi.

BACA JUGA: Tak Kunjung Dapat Pekerjaan Jadi Tekanan Sosial buat Fresh Graduate, Apa Solusinya?

Bukan karena gagal itu menyenangkan, tapi karena mereka sudah tahu bahwa gagal tidak selalu seburuk bayangan. Sebaliknya, ketakutan sebelum mencoba sering kali hanya dibentuk oleh asumsi, bukan oleh aksi yang nyata.

Sikap perfeksionis juga sering menjadi penyebab utama. Banyak orang menuntut diri sendiri untuk langsung hebat sejak awal. Ketika merasa belum cukup bagus, mereka lebih memilih tidak mulai sama sekali.

Kategori :