”Ya, kematian bukanlah akhir. Dari sini, kami harap siswa meneladani semangatnya untuk terus membela yang lemah,” ujarnya.
Theresia menjelaskan, kegiatan ini menjadi bagian dari pembinaan katolisitas di sekolah. Sebagai sekolah Katolik, religiusitas adalah prioritas. Ketika kabar duka ini datang, semua merasa perlu memberi ruang bagi siswa untuk mengenang sosok pemimpin tertinggi mereka.
BACA JUGA:Paus Fransiskus Wafat, Kardinal Suharyo: Awalnya Saya Tidak Percaya
Paus, Inspirasi Bagi Siswa SMPK Santo Stanislaus
Selama sembilan hari ke depan, foto Paus Fransiskus akan dipajang di pendopo dengan lilin yang dijaga oleh pengurus OSIS. Lilin akan menyala hingga jam pulang sekolah. Setiap hari, petugas piket OSIS bertugas memastikannya tidak padam. Siswa juga diberi kebebasan untuk berdoa di lokasi tersebut.
Theresia menyebut, karakter Paus Fransiskus yang dekat dengan kaum marginal menjadi fokus dalam pembinaan siswa. Meski sebagian siswa telah mengenal sosok Paus melalui pelajaran agama, Theresia menyebut momen ini sebagai pengingat akan nilai-nilai universal yang diajarkannya.
”Kami tidak bisa hadir di Vatikan, tapi melalui doa dan bunga ini, kami ingin mewakili rasa cinta pada pemimpin yang telah menginspirasi,” ucap Theresia.
Kesederhanaan dan kepedulian Paus Fransiskus terhadap nilai-nilai kemanusiaan telah meninggalkan kesan mendalam bagi Ibrahim Garudia. Siswa kelas 9 SMP Katolik Santo Stanislaus Surabaya itu bercita-cita menjadi seorang romo berkat teladan Paus Fransiskus.
Seorang wanita menyentuh potret Paus Fransiskus di Katedral Bunda Maria pada 21 April 2025 di Los Angeles, California. Vatikan mengumumkan bahwa Paus Fransiskus, meninggal dunia pada hari Senin diakibatkan stroke yang menyebabkan koma dan gagal jantung.--Eric Thayer / Getty Images / AFP
”Saya sangat sedih begitu mendengar kabar duka ini. Paus Fransiskus adalah salah satu tokoh yang membuat saya ingin menjadi romo (Imam katolik,Red)," ungkap Ibrahim.
Baginya, Paus Fransiskus adalah pribadi yang rendah hati dan dekat dengan masyarakat. Saat Paus berkunjung ke Indonesia, misalnya, Ibrahim terkesan dengan sikap Paus yang mengedepankan kesederhanaan.
"Ketika ke Indonesia, beliau turun dari pesawat dengan mobil yang sangat biasa, seperti orang pada umumnya. Tidak ada penjagaan ketat. Banyak orang berkumpul, mencium tangannya, atau sekadar menyapa. Beliau juga membiarkan anak-anak mendekat untuk meminta berkat," kenang Ibrahim.
Salam terakhir Paus Fransiskus kepada seorang anak yang digendong orang tuanya di Jakarta, 6 September 2024.-Yashuyoshi Chiba-AFP
Tak hanya itu, Paus Fransiskus juga dikenal karena aksi-aksi nyatanya yang menekankan pentingnya kasih sayang terhadap sesama.
Saat ini, Ibrahim sedang mempersiapkan diri untuk memasuki seminari sebagai langkah awal mewujudkan mimpinya menjadi romo. ”Saya masih berencana masuk seminari. Semangat dan teladan Paus Fransiskus akan terus saya pegang," ujarnya.
Luisa Alexandra Madonina, siswa kelas 8A SMP Katolik Santo Stanislaus Surabaya juga membagikan pandangannya tentang sosok pemimpin Gereja Katolik tersebut. Menurutnya, Paus Fransiskus adalah pemimpin yang sederhana.
Meskipun termasuk dalam kalangan yang terhormat, Paus Fransiskus tidak sombong dan tidak malu untuk menggunakan barang-barang yang sederhana.