Subsidi Hybrid Jadi ‘Pelampung’ saat Pasar Mobil Lesu

Kamis 24-04-2025,10:20 WIB
Reporter : Michael Fredy Yacob
Editor : Mohamad Nur Khotib

Namun, jika dilihat secara year-to-month (YTM) dari Januari hingga Maret, justru ada kenaikan sekitar 1,5 persen.

BACA JUGA:Porsche Cayenne E-Hybrid Sudah Hadir di Surabaya, Segini Harganya

“Tahun ini kami menargetkan market share sebesar 32 persen dari total penjualan otomotif nasional. Di Surabaya sendiri, kami berhasil melampaui target hingga 34,5 persen selama Januari–Maret 2025,” jelasnya.

Michaelwen juga mengakui bahwa kehadiran mobil listrik, terutama dari merek BYD, memberi warna baru di pasar otomotif Indonesia.

Bahkan, mobil listrik asal Tiongkok itu mampu menggeser sejumlah merek besar. Namun demikian, ia tetap optimistis bahwa mobil hybrid Toyota akan terus eksis.

BACA JUGA: Kereta Cerdas dan Hybrid, Kolaborasi Antar BUMN dan Universitas

“Kontribusi mobil hybrid terhadap penjualan kami cukup besar, sekitar 20–30 persen. Ini angka yang signifikan karena Toyota memiliki banyak tipe hybrid di berbagai kelas,” katanya.

Melansir Reuters, permintaan mobil hybrid Toyota memang meningkat tajam secara global. Bahkan, hingga menyebabkan kelangkaan stok di sejumlah diler utama, termasuk di AS, Jepang, Tiongkok, dan Eropa.

Berdasarkan data LMC Automotive, penjualan mobil hybrid (termasuk plug-in hybrid) secara global hampir tiga kali lipat dalam lima tahun terakhir.

BACA JUGA:Targetkan Penjualan 300 Unit di GIIAS, HSC Sebut CR-V Hybrid Sebagai Jembatan Mobil Listrik

Dari 5,7 juta unit menjadi 16,1 juta unit. Di Eropa, pelanggan Toyota kini harus menunggu 60–70 hari untuk mendapatkan mobil hybrid baru, hampir dua kali lipat dari waktu tunggu pada 2020.

Model yang paling diminati di kawasan ini antara lain Yaris Cross Hybrid dan RAV4 Plug-in Hybrid.

Di Jepang, waktu tunggu berkisar antara dua hingga lima bulan untuk berbagai model. Sementara di AS dan India, stok hybrid juga makin terbatas.

Di India, waktu tunggu bahkan bisa mencapai dua hingga sembilan bulan.

Di Tiongkok, meskipun total penjualan Toyota turun 7 persen pada 2025 dibanding tahun sebelumnya, penjualan kendaraan elektrifikasi yang mayoritas merupakan hybrid justru melonjak 27 persen. (*)

Kategori :