PROBOLINGGO, HARIAN DISWAY - PT Paiton Energy mengembangkan perhutanan sosial untuk ketahanan hutan, pangan, dan energi. Program tersebut berlangsung di Kabupaten Probolinggo.
Pelaksanaan perhutanan sosial ini melibatkan Kelompok Tani Hutan (KTH) Alam Subur dan KTH Ranu Makmur di Kabupaten Probolinggo, serta Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Jawa. President Director PT Paiton Energy Fazil Erwin Alfitri menyebut lebih dari 25 ribu bibit pohon gamal sudah ditanam.
Dia juga menjelaskan alasan pohon gamal sebagai tanaman yang dipilih. Antara lain, kemampuan tanaman gamal menyerap emisi karbon. Lalu, kayu galam memiliki nilai ekonomi yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
" Program ini bentuk kepedulian perusahaan dalam menyediakan energi listrik serta memberdayakan masyarakat dalam memulihkan lingkungan," kata Fazil. Paiton Energy meyakini program tersebut mewujudkan hubungan yang saling menguntungkan antara masyarakat dan perusahaan.
BACA JUGA:Jalan Tol Probowangi Terus Dikebut, Progress Jalur Paiton-Besuki 67 Persen
BACA JUGA:Gubernur Khofifah sebut Kontribusi Laju Tanam Padi Jatim terhadap Nasional Capai 25 Persen
Perhutanan sosial PT Paiton Energy merupakan wujud hubungan mutualisme antara masyarakat dengan perusahaan-PT Paiton Energy-
Perhutanan sosial merupakan kelanjutan dari kerja sama dengan fakultas kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Desember 2024. Selain itu, tindak lanjut dari nota kesepahaman dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang inovasi sosial serta lingkungan dalam mengelola hutan sosial.
Realisasi program tersebut, salah satunya berlokasi di Keamatan Gading, Kabupaten Probolinggo. Pelaksananya adalah kelompok perhutanan sosial (KPS) di wilayah tersebut. Kegiatannya meliputi pemeliharaan tanaman, pelatihan pembuatan bibit mandiri, hingga program agroforestry melalui tanaman produktif
Chief Financial Officer PT Paiton Energy Bayu Widyanto mengatakan pendekatan perusahaan dalam program ini tidak hanya berbasis lingkungan. Ada aspek ekonomi dan sosial. " Kami mendampingi kelompok tani mengelola lahan secara produktif dan lestari," katanya. Dengan begitu, ada nilai ekonomi baru yang dimunculkan di tengah masyarakat. " Komitmen kami terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) tercermin dalam aksi nyata ini, " kata Bayu Widyanto.
Dia juga mengatakan perhutanan sosial merupakan aksi nyata Perusahaan terhadap penerapan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG). Langkah tersebut merupakan kontribusi terhadap SDGs poin 13 dan 15. " Yakni poin 13 pengambilan aksi dalam penanganan perubahan iklim, serta poin 15 melindungi, memulihkan, dan mendukung ekosistem daratan," imbuhnya.
Dalam pengelolaan ESG, Paiton Energy menerapkan konsep pentahelix. Yakni sinergi antara pemerintah, masyarakat, akademisi, pelaku usaha, dan media. Mereka dilibatkan dalam setiap program ESG yang diselenggarakan oleh Paiton Energy.
PT Paiton Energy telah melaksanakan program CSR sejak tahun 2000 yang dirancang setiap tahun, dan dipantau oleh Komite Pengembangan Masyarakat. Program dikategorikan dalam tiga fokus yaitu mendukung keberlanjutan Perusahaan (pembangkit), keberlanjutan sosial ekonomi, serta keberlanjutan energi dan lingkungan.(*)