Empat diadakan di Kapel Pauline dari kediaman kepausan di Istana Quirinale, sementara sekitar 30 lainnya diadakan di Basilika St. John Lateran, Santa Maria Sopra Minerva, atau tempat-tempat lain di Roma.
BACA JUGA:Vatikan Umumkan Konklaf 7 Mei, Ini Kandidat Terkuat Paus Baru
Sebanyak 15 kali konklaf diadakan di luar Roma dan Vatikan, termasuk di Viterbo, Perugia, Arezzo, dan Venesia di Italia, serta Konstanz, Jerman, dan Lyon, Prancis.
Tantangan Kesehatan
Sebelum ada Domus Santa Marta, para kardinal tidur di ranjang sempit tanpa ventilasi memadai. Banyak yang jatuh sakit karena kondisi buruk.
"Para kardinal terpaksa menjalani cara hidup yang lebih teratur dan nyaman karena mereka adalah pria tua, banyak di antaranya dengan penyakit yang cukup parah," tulis seorang sejarawan, Miles Pattenden.
Sumpah Kerahasiaan
Sumpah di atas Alkitab di Kapel Sistina sebelum dimulainya konklaf di Vatikan pada tanggal 12 Maret 2013. Konklaf dalam Gereja Katolik menyimpan fakta menarik sepanjang sejarahnya.--OSSERVATORE ROMANO / AFP
Awalnya, pemilihan paus tidak se-rahasia itu, tetapi kekhawatiran tentang campur tangan politik meningkat selama konklaf terpanjang di Viterbo.
Gregorius X mengeluarkan dekrit agar kardinal pemilih dikunci di tempat tertutup hingga paus baru terpilih. Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan yang benar-benar terisolasi di mana kardinal dapat fokus pada tugas mereka.
Paus Termuda dan Tertua
Yohanes XII menjadi paus pada usia 18 tahun sementara Celestinus III dan V terpilih saat usia keduanya hampir 85 tahun.
Paus Non-Kardinal dan Non-Italia
Urbanus VI (1378) adalah paus terakhir yang bukan kardinal. Selain paus dari Italia, beberapa paus juga berasal dari Argentina, Jerman, Polandia, Belanda, hingga Suriah.
Fakta-fakta ini menunjukkan bahwa proses konklaf merupakan perpaduan antara ritual keagamaan, strategi politik, dan tantangan sejarah yang kompleks.(*)
*) Mahasiswa magang dari prodi Sastra Inggris, UIN Sunan Ampel Surabaya.