Kelelahan Bisa Picu Gangguan Mental Jamaah Haji Lansia, KKHI Sediakan Layanan Kejiwaan 24 Jam

Minggu 04-05-2025,06:05 WIB
Reporter : Mohamad Nur Khotib
Editor : Mohamad Nur Khotib

Yuni pun berpesan kepada seluruh jamaah haji, khususnya yang tergolong lansia, supaya tak terlalu ngoyo mengejar ibadah sunnah.

Sebaiknya energi mereka prioritaskan untuk melaksanakan rukun dan wajib haji. Termasuk saat menjalani serangkaian ibadah haji Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina).

“Itu yang harus dijaga betul kondisi tubuhnya," ujar Yuni. Ada sejumlah tips untuk menjaga kondisi fisik selama di Saudi. Pertama, istirahat yang cukup. Tak perlu memaksakan diri mengikuti semua kegiatan.

BACA JUGA:187 Ribu Visa Haji Sudah Terbit, Kemenag Terus Kebut Proses Pemvisaan Jamaah

Kedua, para jamaah haji harus rutin minum air setiap jam. Idealnya 200 cc per jam. Kalau perlu bisa ditambah dengan air yang mengandung elektrolit seperti oralit.

Ketiga, para jamaah diminta tak melewatkan waktu makan. Harus sesuai waktu yang ditentukan agar makanan tetap fresh dan gizinya terjaga.

Para jamaah sebaiknya menghindari merokok atau asap rokok orang lain. Itu penting untuk mencegah iritasi saluran pernapasan. Jika berkegiatan di luar, maka sebaiknya menggunakan payung, topi, lip balm, pelembab wajah, dan berkacamata.

BACA JUGA:Suhu Madinah Diprediksi Tembus 41 derajat Celcius, Kemenkes Beri Tips Ini untuk Jamaah Haji

Yuni menyarankan para jamaah memakai kain basah atau menyemprotkan air ke wajah secara rutin. Hal tersebut penting untuk mencegah mimisan akibat panas ekstrem sekaligus mendinginkan tubuh. 

Bagi yang mengidap penyakit tertentu harus mengonsumsi obat secara rutin sesuai resep. Terutama mereka yang memiliki penyakit hipertensi (darah tinggi) dan diabetes.

Sebab, dehidrasi, kelelahan, dan lingkungan panas sangat rentan memicu kondisi serius. Seperti pingsan, infeksi saluran napas, bahkan gangguan jantung dan paru. 

BACA JUGA:Fast Track Madinah Lancar, Jamaah Haji Kloter Pertama Tiba di Bandara Madinah

Dia pun meminta para jamaah tak menyepelekan cuaca panas. “Ibadah haji bukan perlombaan fisik. Justru kekuatan sejatinya ada pada kesiapan mental dan fisik saat Armuzna,” ujarnya.

Sementara itu, pemerintah Indonesia menunjukkan peningkatan signifikan dalam layanan kesehatan jamaah haji. Salah satu buktinya adalah penurunan tajam angka kematian jamaah pada musim haji 2024.

Jika pada 2023 tercatat 773 jamaah wafat, maka pada 2024 jumlah itu turun menjadi 461 orang.

BACA JUGA:Jamaah Haji Kloter Pertama Bahagia Tiba di Madinah, Fast Track Lancar tanpa Kendala

Kategori :