Lampu Kuning untuk Ekonomi Indonesia: Jawa Timur Tetap Stabil

Selasa 06-05-2025,18:33 WIB
Reporter : Michael Fredy Yacob – Ghinan S
Editor : Noor Arief Prasetyo

HARIAN DISWAY - KONDISI ekonomi Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Pertumbuhannya belum sesuai harapan Presiden RI Prabowo Subianto. Meski begitu, inflasi di sejumlah provinsi masih terkendali, salah satunya di Jawa Timur.

Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2025 hanya mencapai 4,87 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan capaian 5,11 persen pada periode yang sama tahun lalu. Salah satu penyebabnya adalah konsumsi domestik yang masih tertekan.

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, menyampaikan bahwa secara triwulanan, produk domestik bruto (PDB) tercatat menyusut 0,98 persen. Menurutnya, pertumbuhan PDB masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan kinerja ekspor.

“Meski ada peningkatan belanja masyarakat selama Ramadan dan Idulfitri pada Maret lalu, pertumbuhan konsumsi rumah tangga hanya mencapai 4,89 persen. Angka itu sedikit menurun dibanding kuartal I 2024 yang sebesar 4,91 persen,” ujarnya, Senin, 5 Mei 2025.

BACA JUGA:Ekonomi Jatim Tumbuh Positif, Berikut Faktro-Faktornya...

BACA JUGA:BI Optimistis Ekonomi Jatim Tumbuh Positif

Padahal, pemerintah pusat menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen tahun ini. Sementara itu, Presiden Prabowo menetapkan target ambisius sebesar delapan persen pada 2029.

Sejak dilantik pada Oktober 2024, Prabowo telah meluncurkan sejumlah kebijakan, seperti program makan gratis yang dinilai membebani anggaran negara, serta pemangkasan belanja pemerintah secara besar-besaran yang memicu aksi protes di berbagai daerah.

Di Jawa Timur, BPS mencatat inflasi sebesar 0,93 persen pada April (mtm). Ramadan dan Idulfitri tidak berdampak signifikan terhadap inflasi pada bulan tersebut. Harga-harga barang relatif stabil dan tidak terjadi lonjakan berarti.

“Alhamdulillah, inflasi kita terjaga selama Idulfitri kemarin. Ini merupakan hasil kerja keras bersama, mulai dari pemerintah, swasta, hingga masyarakat. Bahkan, inflasi kita tercatat paling rendah se-Pulau Jawa,” kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.


Penjual cabe merah di pasar keputran Surabaya jelang Natal 2024 kemarin.-Boy Slamet-

Komoditas seperti cabai rawit, daging ayam ras, telur ayam ras, dan cabai merah disebut menjadi faktor penahan inflasi. “Berkat kerja keras bersama, inflasi kita tercatat lebih rendah dari angka nasional yang mencapai 1,17 persen,” ujarnya.

Selain inflasi, kinerja ekspor Jawa Timur juga menunjukkan tren positif. “Nilai ekspor kita naik 0,10 persen pada Maret dibanding Februari 2025. Begitu pula impor, yang meningkat 3,28 persen dalam periode yang sama,” lanjutnya.

Sektor pariwisata juga mengalami peningkatan. Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jawa Timur melonjak tajam, bahkan melebihi provinsi lain di Pulau Jawa. Sepanjang Januari–Maret 2025, tercatat 56.971 kunjungan.


Grafis by Arya--

Kategori :