Kasus seperti kontroversi ijazah mengingatkan kita bahwa tanpa integritas, pemerintahan kehilangan legitimasi dan rakyat kehilangan harapan.
Di tengah kompleksitas tantangan dunia saat ini, integritas adalah pemandu haluan yang menuntun pejabat untuk tetap setia pada amanah rakyat. Pertanyaannya bukan lagi ”masih pentingkah integritas”, melainkan ”beranikah kita menjadikan integritas sebagai sikap hidup”.
Hanya dengan menjawab tantangan itu, seorang pejabat negara dapat benar-benar disebut sebagai pemimpin berintegritas. (*)
*) Mohammad Rozi adalah site supervisor at King Edward Private School of Birmingham, alumnus antropologi UGM, dan diaspora tinggal di Birmingham, Inggris.