India Tak Ragu Membalas Jika Diserang Lagi, Modi: Teror dan Dialog Tak Bisa Berjalan Beriringan

Selasa 13-05-2025,14:48 WIB
Reporter : Taufiqur Rahman
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY - Perdana Menteri India Narendra Modi pada Senin, 12 Mei 2025, menegaskan bahwa India akan memberikan respons keras terhadap setiap serangan teroris di masa depan. 

Ia menyampaikan peringatan tersebut dalam pidato yang disiarkan di televisi, menyusul eskalasi kekerasan terburuk antara India dan Pakistan sejak tahun 1999.

Pernyataan Modi muncul dua hari setelah gencatan senjata diberlakukan. Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengklaim telah memediasi kesepakatan damai tersebut. 

BACA JUGA:Baru Beberapa Jam Gencatan Senjata, India dan Pakistan Kembali Baku Hantam, Saling Tuding Melanggar Kesepakatan

Trump menyatakan, intervensinya berhasil mencegah “perang nuklir besar” antara dua negara bersenjata nuklir itu.

“Kami menghentikan konflik nuklir. Jutaan nyawa bisa saja hilang. Saya sangat bangga dengan itu,” ujar Trump kepada wartawan di Gedung Putih, seperti dilaporkan AFP (Agence France-Presse).


Seorang warga memeriksa rumahnya setelah penembakan di sepanjang Garis Kontrol antara Pakistan dan India. Perdana Menteri India Narendra Modi pada Senin, 12 Mei 2025, menegaskan bahwa India akan merespons keras terhadap setiap serangan teroris.--Muzammil AHMED / AFP

Modi menuduh Pakistan memilih jalan kekerasan dibanding bekerja sama memerangi terorisme. Konflik terbaru ini bermula dari serangan terhadap wisatawan di Kashmir yang dikelola India pada 22 April 2025. Serangan tersebut menewaskan 26 warga sipil.

BACA JUGA:India dan Pakistan Sepakati Gencatan Senjata Setelah Saling Serang Selama 3 Hari

India menuding Pakistan mendalangi serangan itu, namun Islamabad membantah dan meminta investigasi independen.

Ketegangan memuncak pada Rabu dini hari, 7 Mei 2025. Saat itu, India meluncurkan serangan rudal ke wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan. 

India mengklaim berhasil menghancurkan kamp pelatihan kelompok teroris. Setelah itu, kedua negara saling melancarkan serangan udara, drone, rudal, dan artileri. Sedikitnya 60 orang tewas di kedua sisi perbatasan.

BACA JUGA:Pakistan Serang Balik India Usai Tiga Pangkalan Udara Diserang Rudal

“Jika Pakistan ingin bertahan, ia harus menghancurkan infrastruktur terorisnya,” tegas Modi. Ia juga menyatakan bahwa "teror dan dialog tidak bisa berjalan bersama" dan “air dan darah tidak bisa mengalir bersama.”

Militer kedua negara berkemampuan nuklir itu sama-sama mengklaim keberhasilan mereka. Militer Pakistan menyatakan telah menembak jatuh lima jet tempur India, namun India belum menanggapi klaim tersebut. 

Kategori :