Letnan Jenderal Rajiv Ghai dari India mengatakan bahwa pihaknya telah bertindak terukur, tidak memicu eskalasi, dan menunjukkan pengendalian diri yang besar.
BACA JUGA:Konflik India-Pakistan Memanas: Rudal India Hantam Pangkalan Militer Dekat Islamabad
Sementara itu, warga mulai kembali ke kota tua Poonch di Jammu dan Kashmir, salah satu wilayah paling terdampak di perbatasan India pada Senin. India juga telah membuka kembali 32 bandara yang sebelumnya ditutup karena konflik.
Namun di Kashmir yang dikuasai Pakistan, ribuan sekolah masih tutup. Pejabat lokal Naveed-Ul-Hassan Bukhari mengatakan, pemerintah masih membersihkan puing-puing akibat serangan dan tembakan.
Ketegangan di Kashmir meningkat sejak pemerintah India mencabut status otonomi wilayah tersebut pada 2019. Kebijakan itu menempatkan Kashmir di bawah kendali langsung New Delhi dan memicu gelombang perlawanan dari kelompok militan.
BACA JUGA:Konflik India-Pakistan Membara, Korban Jiwa Tembus 50 Orang
Kashmir merupakan wilayah mayoritas Muslim yang diklaim penuh oleh India dan Pakistan. Sejak merdeka dari Inggris pada 1947, kedua negara telah berperang beberapa kali karena wilayah ini.
Meski situasi masih tegang, pejabat tinggi militer India dan Pakistan dilaporkan telah berbicara pada Senin untuk menjaga keberlangsungan gencatan senjata.
Langkah ini bertujuan mencegah kesalahan perhitungan yang dapat memicu konflik besar, termasuk kemungkinan perang nuklir.(*)
*) Mahasiswa magang dari prodi Sastra Inggris, UIN Sunan Ampel Surabaya.