BACA JUGA: Efek Zeigarnik, Cara Otak Menyimpan Pekerjaan yang Belum Usai
Memiliki ingatan yang kuat penting untuk menjalani kehidupan yang produktif dan bermakna. --Pinterest
Belajar memainkan alat musik, mencoba bahasa asing, atau bahkan memasak resep baru bisa memberikan dampak besar. Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas pembelajaran yang konsisten membantu menjaga elastisitas otak dan mencegah penurunan kognitif dini.
4. Latihan Fisik Teratur
Meskipun bukan secara langsung berupa latihan otak, olahraga fisik memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan mental dan daya ingat. Aktivitas seperti jalan kaki, yoga, atau berenang meningkatkan aliran darah ke otak dan mendukung pertumbuhan sel otak baru.
5. Teknik Mengingat Aktif
BACA JUGA: 7 Makanan untuk Meningkatkan Daya Ingat
Daripada sekadar membaca atau mendengarkan informasi secara pasif, cobalah teknik aktif seperti mengulang informasi dengan suara keras, membuat catatan dengan tangan, atau mengajarkan kembali informasi tersebut kepada orang lain.
Teknik ini memaksa otak untuk mengolah data secara lebih mendalam, sehingga informasi lebih mudah disimpan dalam memori jangka panjang. Pengulangan aktif juga meningkatkan pemahaman dan pemrosesan data.
Melatih daya ingat tidak memerlukan alat mahal atau waktu khusus yang panjang. Dengan menyisipkan beberapa aktivitas kecil dan menyenangkan ke dalam rutinitas harian, kita bisa menjaga dan bahkan meningkatkan fungsi kognitif otak.
BACA JUGA: 7 Self Care untuk Otak yang Sehat
Kuncinya adalah konsistensi dan kemauan untuk terus belajar. Di era informasi saat ini, memiliki ingatan yang kuat bukan sekadar keuntungan, melainkan kebutuhan penting untuk menjalani kehidupan yang produktif dan bermakna. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Trunojoyo Madura