SLEMAN, HARIAN DISWAY – Terletak di lereng Gunung Merapi, Desa Hargobinangun di Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta, menunjukkan semangat inovasi yang kuat. Desa ini, yang berbatasan langsung dengan puncak Gunung Merapi, telah berkembang menjadi contoh nyata penggerak ekonomi masyarakat lokal.
Dengan luas 14.300 meter persegi, Desa Hargobinangun memiliki tiga potensi utama: kekayaan alam, pariwisata, dan agrikultur.
Sejak akhir 2020, pemerintah desa telah melakukan pemetaan potensi dan mendirikan BUMDesa Merapi Sejahtera sebagai tulang punggung perekonomian. BUMDesa ini memiliki dua unit usaha utama.
Wisata Desa Kampoeng Mahoni menawarkan resto, camping ground, jeep adventure, ATV, go-kart, outbound, dan paintball.
BACA JUGA:BRI Dukung Purwokerto Half Marathon 2025: Dorong Sport Tourism dan Pemberdayaan UMKM Lokal
BACA JUGA:Cara Mudah Ajukan KUR BRI 2025, Ini Daftar Syarat Lengkapnya
Hargo Park Central mengelola parkir di Merapi Park, Oxygen Park, dan Kampoeng Mahoni.
“Pariwisata kami jadikan core business karena dampaknya cepat terasa,” kata Lurah Hargobinangun, Amin Sarjito.
Desa Hargobinangun: Inovasi Pariwisata dan Agrikultur di Lereng Gunung Merapi.-BRI-BRI
Pemberdayaan UMKM dan Klasterisasi
Untuk mendukung gerakan ekonomi kolektif, desa ini melakukan klasterisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Kami berikan pelatihan untuk mendukung gerakan ekonomi secara kolektif,” tambah Amin. Hasilnya, warga merasakan manfaat langsung dari sektor pariwisata dan pertanian.
Pada tahun 2025, BUMDesa Merapi Sejahtera akan mengembangkan tiga unit usaha baru: Pengelolaan Sampah, Greenhouse Ketapang untuk ketahanan pangan, dan AgenBRILink.
Amin menjelaskan, mereka juga akan menerapkan pengelolaan sampah berbasis digital untuk meningkatkan efisiensi dan kebersihan desa.
BACA JUGA:BRI Serahkan Tabungan Emas hingga BMW 520i M Sport ke Nasabah Loyal di BRImo FSTVL 2024