5 Makanan Tradisional Indonesia yang Ternyata Diadaptasi dari Makanan Belanda

Gambar berbagai kudapan tradisional Indonesia--pinterest
HARIAN DISWAY - Perjalanan panjang yang telah dilewati oleh masyarakat Indonesia dan Belanda pada masa lalu meninggalkan jejak yang mendalam ke berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia, termasuk dalam bidang kuliner atau makanan.
Berakar dari tradisi Belanda yang kemudian seiring berjalannya waktu bercampur dengan budaya dan ketersediaan bahan baku pada masa lalu melahirkan kudapan tradisional dengan sentuhan asing.
Bahkan, hingga saat ini masih digemari oleh masyarakat Indonesia dan menjadi salah satu kudapan yang yang harus ada dalam suatu kegiatan atau dalam memperingati sesuatu.
BACA JUGA: Tingkatkan Asupan Protein Anda, Inilah 10 Makanan Terbaik yang Harus Dicoba
Kudapan ini bukan sekedar makanan yang memanjakan lidah tetapi juga termasuk sebagai cerminan masa lalu yang telah dilewati oleh masyarakat dan sebagai sebuah identitas kuliner tradisional Indonesia.
Berikut beberapa kudapan yang berakar dari warisan bangsa Belanda di Indonesia.
1. Roti Gambang
Roti gambang memiliki rasa manis dari gula merah dengan sentuhan aroma kayu manis dan tekstur yang padat tetapi empuk --pinterest
Roti yang berbentuk persegi panjang dan berwarna coklat dengan rasa gula merah, serta kayu manis ini ternyata merupakan roti yang diadaptasi dari resep bangsa Belanda. Pada tahun 2019, roti ini termasuk dalam barisan 50 roti terenak di dunia menurut CNN.
BACA JUGA: Makan Bersama saat Imlek, Inilah 5 Makanan yang Dipercaya Membawa Keberuntungan, Ada Pangsit!
Orang Belanda pada masa lalu sering menggunakan roti ini sebagai menu sarapan yang kemudian diadaptasi oleh masyarakat Betawi dengan menggunakan rempah-rempah khas Indonesia, seperti kayu manis, cengkeh, gula merah dan kapulaga.
2. Kue Lapis Legit
Kue lapis legit termasuk kudapan tradisional Indonesia yang telah dimodifikasi menyesuaikan lidah masyarakat Indonesia--pinterest
Lapis legit atau “spekkoek” dalam bahasa Belanda merupakan makanan yang dikenalkan oleh bangsa Belanda pada masa penjajahan ke masyarakat Indonesia. Nama “spekkoek” sendiri dalam bahasa Belanda memiliki arti “kue lemak babi”, yang merujuk pada lapisan-lapisan kue yang menyerupai lemak babi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: diolah dari berbagai sumber