Pembakaran rumah Lurah Sukardi di Lampung Tengah akibat rentetan kasus. Warga membakar karena kerabat lurah, Agus Sadewo, 41, membunuh warga bernama Surya, 35. Motifnya, Surya protes soal dugaan lurah menjual beras bansos, dan hal itu diketahui warga. Warga pun membela Surya, membakar rumah Sukardi.
POLISI kini mengusut rangkaian perkara itu. Mengusut provokator pembakaran rumah. Menjadikan Agus Sadewo tersangka pembunuhan Surya. Juga, mengusut kasus dugaan lurah menjual beras bansos yang semestinya dibagikan gratis kepada warga.
Pembakaran rumah Lurah (Kepala Kampung) Sukardi di Kampung Gunung Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah, terjadi Sabtu, 17 Mei 2025, sekitar pukul 10.00 WIB.
BACA JUGA: Rumah Lurah di Lampung Tengah Dibakar Massa
Sementara itu, Agus membunuh Surya di Pasar Bandar Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Sabtu, 17 Mei 2025, sekitar pukul 09.00 WIB.
Agus dan Surya sebelumnya sudah cekcok di medsos, soal dugaan penyelewengan bansos beras. Surya gencar memprotes itu, Agus membela lurah. Akhirnya mereka bertemu di pasar. Duel. Tapi, tidak seimbang karena Agus membawa senjata tajam, Surya tidak. Surya tewas digorok.
Kapolsek Terusan Nunyai Iptu Daniel Hamidi kepada wartawan, Sabtu, 17 Mei 2025, membenarkan bahwa tiga peristiwa itu diduga berkaitan. ”Jadi, berawal dari kejadian tadi pagi, ada korban pembunuhan. Pelakunya AS (Agus Sadewo), korban S (Surya).”
Dilanjut: ”Pelaku masih keluarga kepala kampung (Sukardi). Penusukan itu berawal dari pertengkaran antara korban dan pelaku terkait masalah bantuan sosial (bansos) pangan yang diduga diselewengkan sang kepala kampung.”
Pembunuhan Surya sudah ditangani polisi. Agus sudah tersangka, ditahan. Namun, pihak keluarga Surya tetap marah. Mereka mendatangi rumah Sukardi, bukan ke rumah tersangka Agus Sadewo.
Kelihatannya keluarga korban salah mendatangi rumah, tapi mungkin mereka berpikir bahwa biang kerok masalah adalah Lurah Sukardi menyelewengkan beras bansos. Keluarga korban pun ke sana, tujuannya marah, karena bansos sampai Sukardi dibunuh.
Kedatangan keluarga korban ke rumah lurah itu diikuti warga, belasan orang, yang marah soal penyelewengan beras bansos. Lalu, meningkat jadi puluhan orang. Akhirnya ribuan orang merusak rumah itu. Kemudian, membakarnya.
Polisi kewalahan. Namun, istri dan anak Sukardi sudah dievakuasi polisi. Sukardi tidak di rumah. Tak ada korban jiwa di sana. Cuma, rumah tersebut beserta isinya hangus. Api merembet ke bangunan di sebelahnya.
Benarkan bansos diselewengkan lurah?
Saksi mata bernama Deki kepada wartawan, Rabu, 29 Januari 2025, mengatakan, ”Saya dan seorang teman saya melihat langsung saat ratusan karung beras (diperkirakan 400 karung, seberat 4 ton) dikeluarkan dari kantor desa, tempat penyimpanan beras bansos. Aneh, beras dikeluarkan jam tujuh malam.”
Kejadian pengeluaran beras itu (beras diangkut dari kantor ke atas truk), menurut Deki, terjadi dua hari sebelumnya, atau Senin, 27 Januari 2025.