HARIAN DISWAY - Ada tiga ukuran untuk mengukur kecerdasan: IQ, EQ, dan SQ. Meskipun masing-masing memiliki hubungan dengan indikator kecerdasan, ada perbedaan di antara ketiganya.
Secara garis besar, IQ adalah ukuran kecerdasan intelektual. EQ adalah ukuran kecerdasan emosional seseorang. Dan SQ adalah ukuran kecerdasan jiwa. Berikut penjelasan rincinya.
Kepanjangan IQ adalah Intelligence Quotient. IQ digunakan untuk mengukur seberapa cerdas seseorang berdasarkan hasil tes.
Pada dasarnya, tes IQ mengukur kemampuan kognitif atau kemampuan berpikir intelektual kita. Seperti kemampuan berpikir logis, memecahkan masalah, dan memahami informasi.
Intelligence Quotient (IQ), Emotional Quotient (EQ), dan Spiritual Quotient (SQ).-Pinterest-Pinterest
BACA JUGA: 5 Latihan Otak untuk Memperkuat Daya Ingat
Jika seseorang memiliki skor IQ yang tinggi, mereka dianggap memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi pula. Pun, dikaitkan dengan kemampuan seseorang untuk berpikir logis dan cenderung menggunakan akal sehat.
Kecerdasan intelektual juga memengaruhi efektivitas seseorang dalam mencerna setiap peristiwa di lingkungannya.
Kemampuan untuk belajar, menggunakan bahasa, memahami konsep, berpikir abstrak, dan menyelesaikan masalah. Itu semua adalah bagian dari kecerdasan intelektual.
BACA JUGA: Dampak Menonton Film Kekerasan pada Otak dan Mental
IQ dan EQ adalah dua hal yang berbeda. Emotional Quotient (EQ) adalah kemampuan untuk memahami, mengendalikan, dan menggunakan emosi dengan baik.
Seseorang dengan EQ tinggi cenderung dapat mengenali emosi mereka sendiri dan emosi orang lain dengan baik. Juga dapat dengan bijaksana mengendalikan emosi dalam berbagai situasi.
Kecerdasan emosional secara umum dapat meningkatkan kualitas kehidupan seseorang. Serta membuat hubungan dengan orang lain menjadi lebih harmonis.
BACA JUGA: Kecerdasan Buatan yang Semakin Marak di Kehidupan (8-habis) : Musnahkah Jurnalisme?
Memiliki kecerdasan emosional dapat membantu seseorang untuk berkomunikasi dengan baik, membangun hubungan yang sehat, bahkan menyelesaikan konflik. IQ cenderung stabil dan berpusat pada kemampuan kognitif akademis.