HARIAN DISWAY - Tottenham Hotspur menutup musim yang menyedihkan dengan sangat gemilang pada Kamis dini hari, 22 Mei 2025. Mereka meraih gelar juara Europa League setelah mengalahkan Manchester United 1-0 di San Mames, markas Athletic Bilbao.
Itu adalah trofi pertama bagi Spurs dalam 17 tahun. Klub berjuluk The Lilywhites itu kali terakhir merebut trofi Piala Liga (League Cup) pada musim 2007/2008.
Ia juga jadi trofi perdana Spurs di level Eropa setelah 41 tahun lamanya. Sebelum ini, mereka merebut gelar Europa League edisi 1984. Waktu namanya masih UEFA Cup alias Piala UEFA.
Nah, gelar kali ini diraih dengan cara yang kurang mengesankan. Brennan Johnson mencetak satu-satunya gol pada babak pertama. Tim asuhan Ange Postecoglou itu berhasil bertahan dengan keas dan meraih tempat di Liga Champions musim depan.
BACA JUGA:Tottenham vs Man Utd 1-0, Spurs Akhiri Puasa Trofi 17 Tahun
BACA JUGA:Rating Pemain Man Utd Pasca Ditekuk Tottenham 1-0 di Final UEL, Shaw-Dorgu Enggak Banget!
Duel Membosankan Man Utd dan Tottenham
Aksi Rasmus Hojlund (tengah) saat melawan Tottenham di final Liga Europa, Kamis, 22 Mei 2025-Reuters-
Setelah awal yang menjanjikan, pertandingan antara kedua tim raksasa Liga Inggris itu perlahan kehilangan ritme. Mencerminkan kualitas tim berada di peringkat 16 dan 17 klasemen Premier League.
Aksi kembali hidup di menit ke-43 dengan cara yang tidak terduga. Ketika Pape Sarr mengirimkan bola ke arah Brennan Johnson dekat gawang United.
Kehadiran Johnson mengganggu Luke Shaw, yang gagal mengantisipasi pergerakannya. Penyerang muda Spurs itu berhasil mendorong bola melewati kiper United Andre Onana.
Di babak kedua yang berkali-kali terhenti karena pelanggaran (dan nayris adu fisik), kedua tim tidak mampu membangun momentum.
BACA JUGA:Prediksi Skor Tottenham vs Man Utd di Final UEL, Setan Merah Kalah Head to Head
BACA JUGA:Chelsea Vs Man Utd 1-0: The Blues Makin Mantap di Zona Champions
United sempat mendapatkan peluang bagus ketika kiper Spurs Guglielmo Vicario kehilangan bola, yang kemudian mengarah kepada Rasmus Hojlund.
Sundulan melengkung striker tersebut tampak akan menjadi gol, tetapi Micky van de Ven berhasil melakukan penyelamatan akrobatik yang luar biasa.