Mahasiswa Asing Dilarang Masuk Harvard, Hong Kong Tawarkan Kampus Alternatif

Sabtu 24-05-2025,15:44 WIB
Reporter : Shabrina Wa Zakiah*
Editor : Taufiqur Rahman

Pemerintah Hong Kong juga menyatakan telah melonggarkan batas maksimum penerimaan mahasiswa asing sebagai bagian dari upaya menarik lebih banyak pelajar internasional. 

Langkah ini sekaligus menjadi respons strategis terhadap ketegangan politik antara AS dan Tiongkok yang kian meningkat, termasuk dalam sektor pendidikan.

BACA JUGA:Trump Teken Perintah Eksekutif untuk Bubarkan Departemen Pendidikan AS

Sementara itu, Presiden Trump geram karena Harvard menolak upaya pemerintahannya untuk mengawasi proses penerimaan dan perekrutan mahasiswa di universitas tersebut. 

Ia juga menuduh universitas tersebut sebagai pusat penyebaran anti semitisme dan ideologi liberal "woke".

Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Kristi Noem, mengatakan larangan terhadap Harvard bertujuan untuk memastikan universitas itu bertanggung jawab atas dugaan tersebut dan dugaan atas kerja sama dengan Partai Komunis Tiongkok.


Presiden Donald Trump dalam acara Kebaktian dan Makan Malam Paskah di Ruang Biru Gedung Putih pada 16 April 2025. Trump mengumumkan bahwa mereka melarang Harvard menerima mahasiswa asing. -- Andrew Harnik / Getty Images / AFP

BACA JUGA:Western Sydney University Buka Kampus di Surabaya, Jalin Kemitraan Pemprov Jatim!

Langkah pemerintah AS ini menuai kecaman dari Beijing, yang menyebut kebijakan tersebut sebagai "politisasi kerja sama pendidikan". 

Menurut pemerintah Tiongkok, tindakan Washington justru merusak citra dan posisi internasional Amerika Serikat sendiri.

Saat ini, sekitar 1.300 mahasiswa asal Tiongkok terdaftar di Harvard, atau sekitar 20 persen dari total mahasiswa internasional di universitas tersebut. 

BACA JUGA:Western Sydney University Buka Kampus di Surabaya, Ada 4 Prodi Bidang IT dan Bisnis

Selain itu, ratusan ribu pelajar Tiongkok lainnya tengah menempuh pendidikan di berbagai universitas terkemuka di Amerika Serikat, yang selama ini dikenal sebagai simbol kebebasan akademik dan mutu pendidikan tinggi dunia.

Dengan langkah terbuka dari Hong Kong ini, mahasiswa internasional kini memiliki alternatif baru untuk melanjutkan studi mereka di tengah dinamika geopolitik yang makin kompleks.(*)

*) Mahasiswa magang dari prodi Sastra Inggris, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Kategori :