"Jumlah jamaah perempuan lebih banyak. Ini pasti membutuhkan waktu yang lebih banyak. Maka agar kita tidak terjatuh dalam perdebatan yang tidak perlu, kita tidak terpancing emosinya, maka insyaallah pampers dan pembalut ini sangat membantu. Kita tetap antre tapi kalau tidak kuat, kebelet, kita bisa tumpahkan sambil antre dan ketika di dalam kita tinggal ganti pembalut atau pampersnya. Ini tidak ada kaitan apapun dengan pelanggaran ihram perempuan," ujarnya.(*)
*)Mahasiswa Magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Trunojoyo Madura