Di sanalah letak tugas kita semua –khususnya generasi muda– untuk menumbuhkan kepekaan, memperluas wawasan, dan mengasah kemampuan diri agar bisa menjadi bagian dari ekosistem kreatif masa depan.
Sebab, pada akhirnya, seni bukan sekadar objek untuk dikoleksi, melainkan jendela untuk melihat dunia dan cermin untuk mengenali diri. Dan mungkin, justru dalam usaha memahami seni sebagai investasi, kita akan menemukan makna terdalam dari apa artinya menjadi manusia yang utuh.
Apakah kekayaan sejati bisa diukur dari jumlah aset atau justru dari kemampuan kita memahami dan menciptakan keindahan di tengah dunia yang kian mekanistik?
Pertanyaan itu mungkin tak akan pernah tuntas dijawab. Tapi, dalam merenungkannya, kita telah memulai perjalanan menuju kehidupan yang lebih bernilai. (*)
*) Fileski Walidha Tanjung adalah penulis dan pendidik kelahiran Madiun.