BACA JUGA:Nasib Buruh Kini: Berbenah atau Kalah
BACA JUGA:Cemburu Asmara, Bunuh dengan Sadis: Jujur Kacang Ijo
Dari pengakuan tersangka, terungkap bahwa motor tersebut dijual secara berentet. Dari Ari kepada Deni, lalu dijual ke Saipul, akhirnya dimiliki Sazili. Tiga pembeli motor itu juga sudah ditangkap.
Fahrian: ”Motor itu dari Ari dijual ke Deni Rp 6,5 juta. Terus oleh Deni dijual ke Saipul, oleh Saipul dijual ke Sazili. Ketiganya sudah tersangka, sebagai penadah barang curian. Sedangkan tersangka utama dijerat pembunuhan berencana, Pasal 340 KUHP, ancaman maksimal hukuman mati.”
Jasad korban belum ditemukan. Sungai Indragiri adalah sungai terbesar dan terpanjang di Riau. Lebarnya sekitar 100 meter, panjang sekitar 500 kilometer. Mayat korban hilang di sana.
BACA JUGA:Ngemplang, lalu Bunuh
BACA JUGA:Buron Pembunuhan Nyamar Gembel
Kini polisi, didukung TNI dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau, mencarinya. Pekerjaan sulit. Di sungai besar itu jasad korban bisa dimakan binatang. Apalagi, pembuangan sudah tiga pekan lalu.
Juragan dibunuh pegawai. Benarkah motifnya konflik borjuis-proletar? Ataukah motif ekonomi, pencurian motor?
Bos dan buruh memang selalu berkonflik. Mereka pada posisi dan kepentingan berseberangan. Sulit akur.
Dikutip dari Forbes, 28 Oktober 2020, berjudul The Fundamental Owner-Employee Conflict: Why and How to Stop It, karya Jeremy Pollack, dipaparkan hal itu.
BACA JUGA:Ditolong Malah Menthung: Driver Ojol Dibunuh Teman Masa Kecil
BACA JUGA:Sopan Cegah Pembunuhan
Jeremy Pollack psikolog sosial Amerika Serikat (AS). Ia konsultan resolusi konflik berfokus pada psikologi, dinamika sosial, dan metodologi pembangunan perdamaian dalam konflik interpersonal dan antarkelompok.
Pollack: ”Dari semua jenis konflik yang dialami pemilik bisnis dengan karyawannya, ada satu yang saya temukan terus berulang dalam bisnis demi bisnis.”
Dilanjut: ”Saya menyebutnya konflik fundamental pemilik-karyawan. Konflik itu melibatkan satu alur cerita yang diyakini pemilik dan karyawan. Ceritanya seperti ini: