MAKKAH, DISWAY— Jamaah haji Indonesia yang tengah menunaikan wukuf di Arafah mendapatkan pesan mendalam dari KH Ahmad Said Asrori.
Katib ‘Aam PBNU itu bertindak sebagai khatib pada khutbah Arafah 1446 H.
Dalam khutbahnya yang mengangkat tema “Wukuf di Arafah: Meneguhkan Persaudaraan dan Semangat Kebangsaan”, KH Asrori mengajak seluruh jamaah untuk merefleksikan makna spiritualitas dan kebangsaan dalam momen puncak ibadah haji tersebut.
KH Asrori membuka khutbahnya dengan penegasan bahwa Arafah adalah tempat berkumpulnya umat Islam tanpa sekat pangkat, jabatan, maupun status sosial.
“Arafah adalah miniatur Mahsyar, di mana semua manusia berkumpul dalam kesucian dan kesetaraan,” ujarnya di tenda misi aji Indonesia, Arafah, Makkah, Kamis, 5 Juni 2025.
BACA JUGA:Puncak Haji Mulai Hari Ini, Menag Jamin Semua Jamaah Haji RI Dapat Tenda Sebelum Wukuf Dimulai
Ia juga mengingatkan pentingnya kesadaran diri (ma’rifatun nafsi) yang bisa menjadi jalan untuk mengenal Tuhan.
“Barangsiapa mengenal dirinya, ia akan mengenal Tuhannya,” kata KH Asrori, mengutip hikmah yang telah menjadi inti ajaran tasawuf.
Khutbah tersebut menekankan pentingnya persaudaraan—baik seiman, sebangsa, maupun sesama manusia.
KH Asrori mengutip sabda Nabi Muhammad SAW dalam Khutbah Wada’ yang menyerukan kesetaraan umat manusia tanpa memandang ras, warna kulit, atau asal-usul.
“Tak ada keutamaan orang Arab atas non-Arab, kulit putih atas kulit hitam, kecuali dengan ketakwaan,” tegasnya.
BACA JUGA:Laporan Haji dari Makkah (20): Optimistis Seluruh Jamaah Haji Indonesia Bisa Masuk Armuzna
Lebih lanjut, ia juga mengajak para jamaah haji Indonesia untuk membawa semangat ukhuwah dari Arafah ke tanah air.
Dalam konteks Indonesia yang multikultural, seruan ukhuwah ini menurutnya menjadi fondasi penting untuk memperkuat persatuan nasional.
“Mari kita jadikan keragaman bangsa sebagai kekuatan untuk membangun Indonesia menjadi negara yang besar, maju, dan sejahtera,” katanya.