Laporan Haji dari Makkah (20): Optimistis Seluruh Jamaah Haji Indonesia Bisa Masuk Armuzna

Rapat dengar pendapat Tim Pengawas Haji DPR RI bersama Kementerian Agama di Alqimma Hall, Third Ring Road, Makkah, Senin, 2 Juni 2025.-Mohamad Nur Khotib/Media Center Haji 2025-
Puncak haji berlangsung pada 5 Juni. Besok, jamaah haji Indonesia akan diberangkatkan ke Arafah. Pemerintah pun optimistis pelaksanaan ibadah haji tahun ini berlangsung sukses.
—
Kesuksesan penyelenggaraan ibadah haji memang sangat ditentukan pada momen puncak haji di Arafah, Muzdalifah, Mina (Armuzna). Mulai dari kenyamanan, keamanan, keselamatan, hingga ketertiban. Di setiap musim haji, tantangan selalu berbeda, termasuk tahun ini.
Otoritas Arab Saudi menerapkan aturan yang lebih ketat ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Salah satunya, menetapkan kartu Nusuk sebagai harga mati untuk mengikuti prosesi puncak haji di Armuzna.
BACA JUGA:Laporan Haji dari Makkah (19): KKHI Belum Bisa Beroperasi, Menag Lobi Saudi
Artinya, bila tak ada kartu Nusuk, jamaah tidak bisa mengakses Armuzna. Tentu haji bisa gagal lantaran tak bisa melaksanakan wukuf di Arafah. Pengetatan aturan tersebut diterapkan lantaran Arab Saudi tak mau kecolongan lagi oleh jamaah ilegal seperti tahun-tahun sebelumnya.
Bagaimana dengan jamaah haji Indonesia? Tak usah khawatir. Sebab, pemerintah melalui Kementerian Agama menjamin seluruh jamaah haji mendapat kartu identitas resmi digital dari Kementerian Haji Arab Saudi tersebut.
BACA JUGA:Laporan Haji dari Makkah (18): Senam Gembira Para Lansia, Siapkan Diri untuk Armuzna
“Segera akan kita sampaikan kepada jamaah, jangan khawatir,” ujar Ketua Tim Pengawas Haji DPR Ri Cucun Ahmad Syamsurijal seusai rapat dengar pendapat bersama Kementerian Agama di Makkah, Senin, 2 Juni 2025.
Dalam rapat itu disepakati sejumlah hal. Salah satunya, terkait pendistibusian kartu Nusuk. Sebab, hingga berota ini ditulis, masih ada ribuan jamaah haji Indonesia yang belum mendapat kartu Nusuk.
BACA JUGA:Laporan Haji dari Makkah (17): Rekam Medis Jadi Rujukan Pendataan Murur
Maka, kata Cucun, Kementerian Agama diberi waktu hingga hari ini pukul 20.00 Waktu Arab Saudi untuk mendistribusikan ribuan kartu Nusuk tersebut. Bila masih ada jamaah yang belum mendapat kartu Nusuk, pemerintah menjamin mereka akan tetap bisa melaksanakan haji di Armuzna.
“Nanti para syarikah akan bertanggungjawab untuk menyiapkan mereka tetap berangkat ke Armuzna,” tegas politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu. Selain soal Nusuk, kesepakatan lain juga mencakup tentang pemondokan para jamaah.
Sehingga, tidak ada lagi jamaah pasangan suami istri yang terpisah. Termasuk para lansia dan pendampingnya. Begitu pula saat menempati tenda-tenda selama di Armuzna.
Timwas Haji DPR RI juga meminta Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kemenag untuk menyiapkan skenario kedaruratan. Terutama bila pelaksanaan di Armuzna tak sesuai rencana awal. “Ada plan A dan B. Yang pasti, tidak akan ada cerita jamaah haji tidak berangkat ke Armuzna,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: