Laporan Haji dari Makkah (16): Bahagianya Jamaah Belanja Oleh-Oleh di Pasar Kaget, 'Uang Jokowi' Masih Populer

Laporan Haji dari Makkah (16): Bahagianya Jamaah Belanja Oleh-Oleh di Pasar Kaget, 'Uang Jokowi' Masih Populer

Keriuhan pasar kaget di jalanan sekitar hotel jamaah haji Indonesia di sektor dua, Syisyah, Makkah, Rabu, 28 Mei 2025.-Mohamad Nur Khotib/Media Center Haji 2025-

Ini kebiasaan yang tak bisa hilang dari tanah air. Jamaah haji Indonesia suka belanja ke pasar pada pagi hari. Di Makkah, hobi itu tersalurkan dengan menjamurnya pasar kaget di sekitar hotel Jamaah haji Indonesia.

—-

Jalanan Kota Makkah sudah mulai padat sejak beberapa hari belakangan. Terowongan-terowongan di jalan raya pun sering tampak macet. Bus-bus yang mengangkut jamaah haji lalu lalang setiap saat.

Kesibukan tak cuma terasa di jalan raya. Di sekitar hotel-hotel jamaah haji Indonesia pun demikian. Terutama saat pagi hari. Mereka memanfaatkan waktu untuk jalan santai menikmati suasana pagi Kota Makkah.

BACA JUGA:Laporan Haji dari Makkah (15): Syarikah Sediakan Es Krim dan Minuman Dingin di Arafah Nanti

Atau sekadar nongkrong di beranda hotel. Yang menarik, di jalan-jalan kecil hotel itu, sudah mulai menjamur para pedagang. Ada yang menggelar tikar, pakai bak mobil, hingga gerobak.

Salah satunya terlihat di jalanan sekitar Kantor Daker Makkah dan hotel-hotel jamaah kawasan Syisyah sektor 2. Para pedagang itu memenuhi jalan beraspal tersebut dengan lapak mereka sejak selepas waktu subuh.

Jalanan yang lebarnya hanya cukup dengan dua bodi mobil itu pun menjelma pasar kaget. Ada yang jual kacang-kacangan, pernik-pernik perhiasan, gamis, sajadah, serban, tasbih, parfum, hingga jajanan pasar a la Indonesia.

BACA JUGA:Laporan Haji dari Makkah (14): Tim Mobile Crisis Rescue Disiapkan Layani Jamaah Haji di Mina

Tentu saja, emak-emak paling heboh dengan keberadaannya. Mereka seolah tak peduli dengan kesenjangan bahasa.

Apalagi, meskipun semua pedagang itu berbahasa Arab, mereka punya strategi marketing yang ciamik. Yakni dengan meneriakkan nama Presiden ke-7 RI: Jokowi. Tentu untuk mengundang perhatian jamaah haji Indonesia yang menjadi calon konsumen mereka.

“Ayo, ayo, ayo. Jokowi, Jokowi, Jokowi,” teriak salah seorang pedagang kacang. Lelaki bergamis putih dan berkumis tebal itu terus berteriak sembari sibuk melayani emak-emak yang mengelilingi lapak di mobilnya.

BACA JUGA:Laporan Haji dari Makkah (13): Wakaf Habib Bugak Mengalir selama 2 Abad

Nama Jokowi itu dimaknai mereka sebagai mata uang rupiah. Ya, selain pakai riyal, pembeli tetap bisa menggunakan rupiah. 

Misalnya, 1 kilogram kacang Arab dipatok 50 riyal. Maka, untuk memudahkan konversi ke rupiah, penjual itu menyebut begini: “Dua ratus ribu Jokowi satu kilo,” katanya.

Rumus itu berlaku di semua lapak. Pembeli pun langsung paham. Tetapi, ada juga yang protes. “Jokowi sudah habis. Sekarang Prabowo. Prabowo, Prabowo, bukan Jokowi, ya,” cletuk Inem kepada penjual kacang itu lantas disambut tawa oleh jamaah yang lain.

BACA JUGA:Laporan Haji dari Makkah (12): Ziarah ke Makam Mbah Moen di Ma'la, Ingin Diakui Jadi Santri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: