Laporan Haji dari Makkah (19): KKHI Belum Bisa Beroperasi, Menag Lobi Saudi

Laporan Haji dari Makkah (19): KKHI Belum Bisa Beroperasi, Menag Lobi Saudi

Menag Nasaruddin Umar meninjau kesiapan KKHI Makkah di Aziziah Janubiyah, Minggu, 1 Juni 2025.-Media Center Haji 2025-

Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah yang biasanya menjadi rujukan utama jamaah haji Indonesia saat sakit belum bisa beroperasi. Regulasi baru dari otoritas Arab Saudi melarang klinik kesehatan milik negara lain beroperasi. Menag Nasaruddin Umar pun tengah melobi Kementerian Kesehatan Arab Saudi agar KKHI bisa beroperasi lagi jelang puncak haji.

—-

Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Aziziah Janubiyah, Makkah, begitu megah. Mirip hotel yang difungsikan sebagai rumah sakit. Ada sembilan lantai yang dioperasikan untuk layanan.

BACA JUGA:Fase Armuzna Segera Dimulai, Seluruh Jamaah Haji Telah Tiba di Tanah Suci  

Fasilitasnya juga sangat lengkap. Jenis pelayanan kesehatan mencakup pelayanan rawat jalan, rawat inap, emergency, intensive/high care unit, rujukan, pemeriksaan penunjang, pelayanan sanitasi, pelayanan gizi, serta layanan safari wukuf, tanazul dan evakuasi.

KKHI Makkah itu berkapasitas 257 tempat tidur yang terdiri dari 223 bed rawat inap, 10 bed ICU, dan 24 bed IGD. Bahkan juga dilengkapi dengan poliklinik gigi dan rehabilitasi medis, laboratorium, pelayanan kefarmasian, serta sarana pendukung seperti Ruang Operasi, USG, EKG, Echocardiografi dan 14 unit ambulans gawat darurat.

BACA JUGA:Kemenag Bantah Visa Haji Furoda Bisa Terbit Pada Tanggal 1 Juni 2025: Kami Belum Dapat Informasi Apapun

Biasanya, selama musim haji, jamaah yang sakit dan butuh perawatan intensif langsung dirujuk di sana. Termasuk mereka yang butuh penindakan operasi secara darurat. Tim kesehatan pun sigap melayani.

Tetapi, musim haji tahun ini sangat berbeda. KKHI kosong melompong. Tak ada seorang jamaah pun sedang dirawat di sana. Hanya terlihat sejumlah petugas yang sedang berjaga pada Senin, 1 Juni 2025.

BACA JUGA:BPOM Temui Otoritas Obat dan Makanan Saudi, Pastikan Kualitas Konsumsi Jamaah Haji

Anda sudah tahu, otoritas Arab Saudi memberlakukan regulasi baru pada tahun ini. Layanan kesehatan dari semua negara tidak lagi boleh beroperasi.

Artinya, bila ada jamaah sakit dan butuh rawat inap, maka harus langsung dirujuk ke rumah sakit Arab Saudi.

BACA JUGA:Laporan Haji dari Makkah (18): Senam Gembira Para Lansia, Siapkan Diri untuk Armuzna

KKHI pun demikian. Tidak bisa beroperasi sejak hari pertama operasional musim haji.

Selama itulah jamaah haji Indonesia yang sakit hanya bisa dirawat di pos-pos kesehatan satelit di hotel masing-masing. Bila sakit parah, maka baru dirujuk ke rumah sakit Arab Saudi.

BACA JUGA:Laporan Haji dari Makkah (17): Rekam Medis Jadi Rujukan Pendataan Murur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: