Akibat tragedi itu, ratusan petugas penjara di Prancis Utara menggelar protes. Mereka menuntut agar ada perlindungan lebih baik saat mereka bertugas mengawal napi.
Prancis heboh. Sekitar 450 polisi dikerahkan di departemen Eure di Normandy dalam pencarian yang belum pernah terjadi sebelumnya di sana.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan, ”Kini segala sesuatu sedang dilakukan untuk menemukan para pelaku.”
Siapakah Amra? Ternyata ia penjahat kecil. Ia terdakwa penculikan untuk memeras keluarga korban, tapi korban yang diculik dibunuh. Amra didakwa penculikan yang mengakibatkan kematian korban.
Pengacaranya, Hugues Vigier, mengatakan kepada saluran berita Prancis BFMTV, Vigier berharap agar Amra tidak tahu soal pembebasan dirinya dengan cara begitu.
Vigier: ”Bagi saya, tragedi ini tidak sesuai dengan apa yang saya ketahui tentang dirinya (Amra). Jika ia berada di baliknya, saya gagal memahami siapa ia.”
Media massa Prancis mencari tahu tentang Amra. Hasilnya, Amra telah mencoba melarikan diri dari sel penjaranya sepekan sebelumnya. Caranya, menggergaji jeruji sel. Tapi, gagal kabur.
Jaksa Beccuau dalam konferensi pers mengatakan, Amra telah 13 kali dihukum. Kejahatan pertama terjadi pada Oktober 2009, saat ia berusia 15 tahun.
Meski Amra bukan golongan narapidana yang diawasi ketat, jaksa mengatakan, pemindahannya seharusnya memerlukan ”pengawalan tingkat tiga”.
Amra dikatakan memiliki hubungan dengan sebuah geng di kota selatan Marseille, yang telah diganggu kekerasan geng terkait narkoba. Namun, catatan kriminalnya hingga saat ini tidak memuat hukuman atas pelanggaran narkoba. Amra masih buron.
Jadi, kecelakaan minibus napi di Tasikmalaya dan 15 napinya tidak kabur adalah kejadian spesial. Spesial sembrono bagi sopirnya. Juga, spesial baik bagi para napi.
Namun, informasi berikutnya mengisahkan latar belakang tak terduga. Sumber di Polres Tasikmalaya menyebutkan, 15 napi itu akan dikirim ke Balai Pemasyarakatan (Bapas) Garut dari Lapas Tasikmalaya. Tujuannya, para napi akan dibimbing tentang rencana pembebasan (bersyarat) mereka.
Polisi: ”Semua napi yang akan bebas bersyarat wajib dibimbing oleh petugas bapas. Misalnya, tentang wajib lapor, dilarang melakukan pelanggaran pidana selama kurun waktu pembebasan bersyarat, dan sebagainya.”
Napi yang mendapat pembebasan bersyarat adalah yang sudah menjalani dua pertiga masa hukuman. Minimal masa hukuman sembilan bulan penjara. Dan, 15 napi di minibus terguling itu akan dibimbing petugas bapas, kemudian mereka bebas bersyarat. Pantesan… (*)