Didukung oleh komunitas seperti Korek Jazz, Fusion Jazz Community, Surabaya All Star, Ctwosix, dan Jazz Centrum, SPJ sukses menjaga semangat para musisi tetap menyala, bahkan menjangkau daerah di luar Jawa Timur.
Indah menambahkan, “Mabes OmahSae, North Quay, Kafe Petekan, dan Kantor Pos Besar Loket 19 adalah tempat-tempat yang tak pernah kami lupakan selama masa pandemi. Dari sana kita belajar tentang harapan, kebersamaan, dan kasih.”
BACA JUGA:Filosofi di Balik Tanjung Perak Jazz 2023
Tanjung Perak Jazz 2025 dijadwalkan berlangsung selama sepekan, dari 14 hingga 21 Juni 2025. Pertunjukan dijadwalkan di berbagai titik strategis kota Surabaya, seperti Kota Lama, Kya-Kya Embong Jepun, dan Omahkurasi.
Malam penutupan akan digelar pada 21 Juni di Museum TNI AL Jalesveva Jayamahe. Diramaikan oleh penampil musisi papan atas Barry Likumahuwa & The Rhythm Service. Acara itu dibuka oleh Dudy Oris, Celia Noreen, dan lain-lain.
"Saya mengingatkan agar para musisi dalam SPJ maupun mereka yang mendapat berkah dari program kami. Jas Merah. Jangan sekali-kali melupakan sejarah," ujarnya.
BACA JUGA:Tanjung Perak Jazz, Kemeriahan Musik di Tepi Laut; Pesta Berbagai Genre Musik
"Harus tetap mengingat bahwa di masa pandemi, Tuhan beri oase pada kita. Yakni sebuah tempat yang bisa kita gunakan bersama untuk menjalani kehidupan dengan indah dan penuh semangat," pungkas anggota Komisi XI DPR RI tersebut.
Melalui festival itu, semangat jazz dan nilai kebersamaan yang tumbuh selama masa pandemi terus disebarkan. (*)