"Yang meraih prestasi di sini akan kami masukkan ke program pelatihan intensif. Kami ingin mereka siap benar-benar ketika PON XXII/2028 tiba," sambung Rizal.
Selain itu, Porprov Jawa Timur IX juga juga menjadi tahap awal evaluasi teknis dan strategi yang selama ini diterapkan oleh PGI Jatim. Program Kejurda dan Kejurnas yang akan datang akan jadi sarana penyempurnaan dari hasil yang didapat di Porprov.
Meskipun golf sering dianggap sebagai olahraga elit, Porprov kali ini membuktikan bahwa olahraga ini semakin menyentuh lapisan masyarakat luas di Jawa Timur. Antusiasme tinggi datang dari daerah-daerah seperti Sidoarjo, Malang, dan Surabaya, yang menunjukkan komitmen kuat dalam pembinaan atlet usia muda.
Tidak hanya itu, Porprov ini juga menjadi simbol kemajuan infrastruktur olahraga di Jawa Timur, khususnya Malang Raya. Araya Golf Club, venue utama Porprov, memiliki fasilitas bertaraf nasional dan kerap menjadi lokasi latihan tim elite.
Dalam pandangan PGI Jatim, Porprov bukan hanya tentang performa individu atau regu. Itu adalah bagian dari upaya memasyarakatkan olahraga golf, agar tidak hanya dinikmati segelintir orang, tetapi juga menjadi gaya hidup aktif bagi generasi muda.
Dan meski tantangan masih ada, seperti kurangnya fasilitas latihan di beberapa daerah dan minimnya sponsor lokal, Porprov IX/2025 ini adalah langkah nyata menuju transformasi golf di Jawa Timur. (*)