HARIAN DISWAY - Siapa saja pernah merasakan patah hati. Pengalaman itu membuat semua emosi bercampur menjadi satu.
Marah, sedih, kecewa, dan bingung membuat Anda merasa kuwalahan. Otak Anda bertanya-tanya tentang apa yang membuat hubungan Anda kandas.
Lalu memikirkan cara untuk memutar waktu agar semuanya kembali seperti dulu.
BACA JUGA:Patah Hati Bisa Menyebabkan Penyakit? Ini Penjelasannya
Mengetahui apa yang terjadi pada otak membantu Anda mempelajari penyebab sakit mendalam saat putus cinta.
Emosi yang Tidak Terkontrol
Patah hati dapat memengaruhi manusia dalam berbagai cara. Termasuk secara emosional, psikologis, dan fisik.
Dikutip dari Very Well Mind, Emily Mashburn yang mendalami studi trauma hubungan, menjelaskan efek emosional saat patah hati.
BACA JUGA:Friendship Breakup: Kenapa Putus dari Sahabat Bisa Lebih Menyakitkan daripada Putus Cinta?
Secara emosional, saat manusia mengalami putus cinta, mereka mungkin lebih cenderung merasakan perasaan seperti penolakan, sakit hati, dan kesedihan.
"Meskipun wajar untuk merasakan emosi itu, tetap saja sangat sulit untuk memprosesnya. Sambil terus menjalani kehidupan sehari-hari." jelas Mashburn.
Emosi bercampur menjadi satu karena patah hati.-kupicoo-iStock
Studi lain mempelajari sekelompok individu yang berada pada tahap awal putus cinta. Terungkap bahwa ada tanda-tanda kurangnya kontrol emosi secara teratur.
BACA JUGA:Kehilangan Pasangan Hidup selama 57 Tahun, Kesedihan Michael Palin Tak Terlukiskan
Efek itu terjadi selama berminggu-minggu. Bahkan untuk beberapa bulan. Efeknya, seseorang bisa menelepon atau mengirim pesan secara kasar, menangis tersedu-sedu selama berjam-jam, atau tidur berlebihan.
Efek pada Otak
Ada banyak penelitian yang membuktikan bahwa ketika sepasang kekasih diberikan tugas yang sama, fMRI atau mesin pemindai otak menunjukkan bahwa gelombang otak mereka benar-benar sinkron.