Patah Hati Bisa Menyebabkan Penyakit? Ini Penjelasannya

Stres berat karena patah hati dapat menyebabkan gejala penyakit serius hingga kematian. -Viona Olyvia Zhu-Pinterest
HARIAN DISWAY - Patah hati bukan hanya sekadar perasaan sedih, tetapi juga bisa berdampak pada kesehatan fisik. Dalam dunia medis, ada kondisi yang disebut Takotsubo syndrome atau sindrom Patah hati.
Sindrom ini terjadi ketika jantung tiba-tiba melemah akibat stres emosional atau fisik yang intens. Meski bersifat sementara, kondisi ini perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan komplikasi jika tidak segera ditangani.
Takotsubo syndrome terjadi ketika otot jantung mengalami gangguan fungsi akibat hormon stres. Kondisi ini ditemukan di Jepang dan diberi nama "Takotsubo" karena bentuk jantung penderita menyerupai perangkap gurita.
BACA JUGA: Cegah Penyakit Jantung sejak Dini, Begini Caranya
Penyebab dari sindrom ini bisa beragam, mulai dari kesedihan mendalam akibat kehilangan orang tercinta, peristiwa traumatis seperti kecelakaan, bencana alam, hingga tekanan emosional yang luar biasa.
Gejala yang muncul sering kali menyerupai serangan jantung. Penderita dapat mengalami gejala nyeri dada yang menusuk, sesak napas, pusing, hingga merasa kelelahan hebat.
Beberapa orang juga mengalami detak jantung tidak teratur, berkeringat dingin, dan perasaan cemas yang berlebihan. Karena kemiripannya dengan serangan jantung, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
BACA JUGA: Cara Diagnosis Sesak Napas, Berikut Tahapan Pemeriksaan Dokter Menurut Kemenkes
Gejala serius pada sindrom patah hati mirip dengan penyakit jantung sehingga perlu adanya konsultasi ke dokter. -Elle Decoration España-Pinterest
Saat seseorang mengalami stres berat, tubuhnya memproduksi hormon stres dalam jumlah berlebihan. Peningkatan hormon ini memengaruhi fungsi jantung sehingga menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan penurunan kemampuan jantung dalam memompa darah.
Dalam beberapa kasus, bagian tertentu dari jantung mengalami pelemahan sementara bentuknya berubah. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi serius seperti gagal jantung bahkan kematian mendadak.
Sindrom ini lebih sering ditemukan pada wanita, terutama yang telah memasuki masa menopause. Perubahan hormon di dalam tubuh dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan ini.
BACA JUGA: Hindari 5 Makanan Ini yang Bisa Memicu Sakit Jantung
Namun, pria dengan riwayat penyakit jantung, tekanan darah tinggi, atau gangguan kecemasan juga bisa mengalaminya. Oleh karena itu, siapa pun yang mengalami stres perlu memperhatikan kondisi kesehatannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: