HARIAN DISWAY - Amerika Serikat akhirnya terlibat dalam konflik Israel-Iran.
Pada Sabtu malam, angkatan udara Amerika Serikat melancarkan serangan ke tiga situs nuklir milik Iran di Kota Fordow, Natanz, dan Isfahan.
Serangan tersebut dilancarkan dengan menggunakan pesawat-pesawat tempur AS pada Sabtu, 22 Juni 2025.
Dalam sebuah unggahan di platform media sosial "Truth Social" milik Trump, presiden AS ke 47 tersebut mengatakan bahwa operasi tersebut "berjalan sukses" dan seluruh pesawat pengebom sudah terbang kembali menuju ruang udara yang aman.
BACA JUGA:Perang Iran-Israel, Tanda Bahaya dari Timur Tengah
"Paket bomb bermuatan penuh telah dijatuhkan ke situs nuklir utama (Iran,Red) di Fordow," katanya.
Ia juga mengucapkan selamat kepada tentara Amerika Serikat yang telah sukses dalam menjalankan operasi ini.
"Tidak ada kekuatan militer yang mampu melakukan hal ini. SEKARANG WAKTUNYA DAMAI!," tulis Trump.
Trump dalam unggahan di Truth Social membanggakan serangan ke Iran, tapi langsung minta damai-Truth Social -
Serangan AS ini menjadi berita mengejutkan setelah seminggu lebih Iran dan Israel berbaku hantam saling menyerang wilayah masing-masing.
Perang dipicu oleh serangan udara Israel ke wilayah Iran pada Jumat, 13 Juni 2025 lalu yang diberi nama Operasi "Rising Lion".
Serangan tersebut berhasil menewaskan jenderal top Iran pemimpin Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) Hossein Salami, kepala staf angkata bersenjata Iran Mohammad Bagheri dan enam ilmuwan nuklir Iran.
BACA JUGA:AS Kirim Armada Tempur ke Dekat Iran, Dunia Islam Bungkam, Bisa Picu Tragedi Global
Iran membalas dengan seminggu lebih serangan tanpa henti ke wilayah Israel dengan gabungan rudal balistik dan drone yang diberi nama Operasi "True Promise".
Keterlibatan Amerika Serikat ini meningkatkan kecemasan akan eskalasi konflik yang lebih besar di Timur Tengah.