HARIAN DISWAY - Menutup atau memblokade Selat Hormuz di selatan Iran bisa menjadi salah satu opsi retaliasi (pembalasan) oleh Iran terhadap serangan Amerika Serikat (AS) ke tiga situs utama nuklir Iran pada Minggu, 22 Juni 2025 lalu.
Tertutupnya salah satu jalur lintas ekonomi penting di dunia tersebut bisa memberikan dampak langsung pada perekonomian AS dengan ketidakstabilan harga minyak dunia.
Selat Hormuz terletak di pantai selatan Iran dan berseberangan langsung dengan wilayah Uni Emirat Arab (UEA). Di celahnya yang paling sempit, jaraknya hanya sekitar 30 an kilometer dari pantai-ke pantai.
Jalur ini menjadi lintasan lebih dari seperlima ekspor minyak dunia. Jika dibagi dua dengan jalur kapal, maka ada kurang dari 10 kilometer di kedua sisi untuk lalu lintas kapal-kapal tanker besar.
Untuk melindungi jalur ini, Amerika Serikat telah sejak lama menyiagakan kapal perang yang dioperasikan dari markas mereka di Bahrain.
BACA JUGA:Pemerintah Percepat Evakuasi WNI di Iran, Menkopolkam: 29 Orang Tiba di Jakarta Pada Esok Hari
Bagaimana cara Iran memblokir Selat Hormuz?
Untuk memblokir Selat Hormuz, Iran bisa menggunakan beberapa metode:
Penanaman Ranjau Laut (Sea Mines)
Proses pemasangan ranjau laut oleh kapal selam-Los688 via Wikimedia Commons-
Cara pertama bisa dengan memenuhi dasar lautan dengan ranjau laut. Metode pemicu ledakannya bisa macam-macam, dengan remote, atau dengan proximity detonation, alias peledakan jika sebuah benda mendekat sampai jarak tertentu.
Iran diperkirakan memiliki ribuan ranjau laut – termasuk tipe EM‑52 buatan Tiongkok. Namun, pertanyaannya adalah mampukah Iran memenuhi seluruh dasar laut Hormuz dengan ranjau yang dimiliki.
BACA JUGA:Serangan AS ke Iran: Taruhan Trump pada Kekuatan Militer dan Akhir Diplomasi
Katakanlah Iran memiliki jumlah yang cukup, memasangnya tidak mudah. Pemasangan dilakukan dari permukaan. Namun metode ini terlalu gamblang dan rawan terdeteksi musuh.
Paling aman dengan memakan kapal selam. Iran memiliki setidaknya dua kapal selam kelas Kilo buatan Soviet atau beberapa kapal selam kecil kelas Ghadir. Kehadiran ranjau akan menghalau kapal-kapal dan mencegah mereka melayari selat tersebut.
Buat Rintangan Anti Kapal
Metode kedua bisa menggunakan rintangan anti kapal. Yakni dengan sengaja menciptakan penghalang agar badan air Selat Hormuz tak bisa dilayari. Misalnya dengan menenggelamkan kapal tanker bekas atau benda-benda lain yang bisa merusak lambung kapal yang melintas.
Rintangan bisa juga diciptakan dengan rantai atau sejenisnya. Metode memasang rantai di lintasan air sudah ada sejak zaman kuno. Namun di masa kini, metode ini dianggap sudah kedaluarsa karena effektivitasnya yang rendah. Blokade rantai laut bisa dengan mudah diterobos.