Trump juga menyebut Menteri Pertahanan Pete Hegseth akan mengadakan konferensi pers untuk membela nama baik pilot tempur AS yang terlibat dalam misi tersebut.
BACA JUGA:Gencatan Senjata Akhirnya Tercapai, Iran: Operasi 'Menghukum' Israel Rampung
CIA dan IAEA Buka Suara
Direktur CIA John Radcliffe menyebut bahwa sumber intelijen terpercaya menunjukkan beberapa fasilitas nuklir Iran benar-benar hancur dan butuh waktu bertahun-tahun untuk dibangun kembali.
Pemerintah Iran sendiri mengakui bahwa beberapa fasilitas mereka mengalami kerusakan parah.
Namun, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengungkapkan bahwa sejak konflik dimulai, mereka kehilangan akses untuk memantau pergerakan uranium Iran. Meski begitu, IAEA belum menyatakan bahwa Iran sedang membuat bom nuklir.
BACA JUGA:Iran Bisa Menutup Selat Hormuz, Tapi Caranya Tidak Mudah
“Kami tidak ingin memberi kesan bahwa uranium itu hilang atau disembunyikan,” kata Direktur IAEA Rafael Grossi kepada televisi France 2.
Uranium yang dipermasalahkan sudah diperkaya hingga 60 persen,lebih tinggi dari kebutuhan sipil, namun masih di bawah tingkat yang dibutuhkan untuk membuat senjata nuklir. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Airlangga.